JURNAL SOREANG - Mantan pemain Persebaya Surabaya yang kini membela Persib Bandung, Rachmat Irianto menyesalkan terjadinya insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.
Kerusuhan disebut-sebut terjadi usai wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir.
Saat itu, Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 2022-2023.
Laga berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu, Persebaya Surabaya.
Diduga merasa kecewa timnya kalah, sejumlah Aremania turun ke lapangan dengan menargetkan pemain dan ofisial Arema FC. Di sinilah awal mula kerusuhan terjadi.
Ratusan korban meninggal dalam kerusuhan ini, termasuk anak-anak.
Baca Juga: Selain Lesti Kejora, Inilah Deretan Artis yang Mengalami KDRT hingga Memutuskan Bercerai
Sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, menilai, peristiwa yang merenggut banyak korban jiwa itu sebagai cerita terkelam yang pernah terjadi di sepakbola Indonesia.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan," tutur Rian dalam keterangannya, Senin 3 Oktober 2022.
Baca Juga: Berikut 7 Negara yang Berpotensi Jadi Kuda Hitam di Piala Dunia 2022 Qatar, Salah Satunya Belanda
Bek yang kerap dipercaya menjadi kapten Persib Bandung ini sangat berharap, semua pihak bisa berbenah.
Sehingga, peristiwa memilukan seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen tidak pernah terulang lagi di persepakbolaan Tanah Air.
"Dalam kejadian ini, mari jadikan pelajaran untuk kita semua. Semoga ini yang terakhir," harap pemain bernomor punggung 53 ini.
Rian turut merasakan kesedihan yang dialami masyarakat Kota Malang, khususnya keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia ini pun mendoakan agar mereka tetap diberikan kekuatan.
Baca Juga: Fantastik! Guam Vs Indonesia Piala Asia U-17 Timnas Garuda Menang 14 Gol Tanpa Balas
"Dan untuk korban, semoga amal ibadah diterima Allah SWT. Juga untuk keluarga yang ditinggalkan, tetap diberikan ketabahan" pungkasnya.***