7 Pemain Pinjaman Paling Efektif dalam Sejarah Bursa Transfer Eropa, Salah Satunya Mantan Juara Piala Dunia

14 Mei 2022, 16:17 WIB
Edgar Davids saat menjadi pemain pinjaman di Barcelona tahun 2003 /twitter/@TheLockRoomkey/

JURNAL SOREANG - Bursa Transfer pemain kerap dijadikan momen klub-klub top untuk belanja pemain bintang berharga mahal.

Namun di antara transaksi besar selama bursa transfer, ada pula kesepakatan berupa status peminjaman pemian yang terjalin antar dua klub.

Selain menghemat budget, adanya peminjaman pemain bisa menjadi aktivitas transfer yang tak terlalu membebani suatu klub.

Baca Juga: Tidak Ngaruh! Kerap Dicemooh dan Dikritik, Cristiano Ronaldo Berhasil Bungkam Fans Real Madrid Dengan Prestasi

Berikut adalah kisah 7 pemain dengan status pinjaman paling efektif yang pernah memberi dampak positif bagi klub barunya.

1. David Beckham (LA Galaxy - AC Milan)
Beckham memiliki 2 pinjaman dua bulan ke AC Milan pada tahun 2009 pada periode yang bertepatan dengan musim libur di MLS.

Langkah ini diambil karena Beckham masih menyimpan harapan untuk keterlibatan lagi dalam tim nasional Inggris untuk Piala Dunia 2010.

Baca Juga: Eddie Nketiah Sempat Buka Pilihan Inggris atau Ghana di Piala Dunia, Akhirnya Putuskan Bela Negara Ini

Meski tidak selalu tampil full di setiap laga, tapi konstribusi Beckham cukup efektif bagi Milan, bahkan akhirnya ia menyatakan keinginannya untuk memperpanjang masa peminjamannya hingga akhir musim di bulan Juli.

Sayangnya, rencana untuk tampil di Piala Dunia 2010 batal terwujud setelah tiga bulan jelang turnamen Beckham diterapa cedera tendon yang mengharuskannya bersitirahat selama 5 bulan.

2. Edgar Davids (Juventus - Barcelona)
Davids bergabung dengan Barcelona untuk masa pinjaman singkat di pertengahan musim 2003/2003 yang dapat diidentifikasi sebagai awal dominasi Barcelona di Eropa selama hampir satu dekade berikutnya.

Baca Juga: Jelang Final Piala FA, Manajer Chelsea Thomas Tuchel Pahami Klaim Pep Guardiola tentang Liverpool

Barcelona yang pada saat itu baru menunjuk Frank Rijkaard sebagai pelatih, berada di bawah tekanan besar untuk memperbaiki posisi Blaugrana di klasemen La Liga yang terseok-seok di papan tengah.

Paruh kedua musim ini menampilkan kebangkitan luar biasa dari tim Rijkaard, dan mereka finis di posisi kedua.

Si Pitbull, demikian Davids dikenal, membawa gayanya yang penuh aksi dan agresif ke dalam tim yang sedang lesu sepanjang musim, dan hampir seorang diri Davids sukses mengubah jalannya musim Barcelona.

Baca Juga: 5 Tim Nasional Terbaik di Asia, Bahkan Sering Tampil di Piala Dunia, Mana Saja? Ini Daftarnya

Tetapi statusnya yang gagal dipermanenkan di sana sering membuatnya menjadi pahlawan yang tidak diketahui dan dikaburkan oleh nama-nama besar yang telah menggantikannya.

3. Henrik Larsson (Helsingborg - Manchester United)
Superstar Swedia ini dikontrak oleh Manchester United selama dua bulan antara Januari dan Maret 2007, periode yang bertepatan dengan musim sepi Liga Swedia.

Pemain berusia 35 tahun saat itu mencetak gol pada debutnya melawan Aston Villa dalam kemenangan 2-1 di Piala FA, dan memberi kesan baik bagi tim secara keseluruhan.

Baca Juga: 5 Pemain Asia Terhebat yang Pernah Tampil di Piala Dunia, Siapa Saja? Ini Daftar Lengkapnya

Manchester United sangat ingin memperpanjang masa tinggal pemain asal Swedia itu, tetapi Larsson mengklaim bahwa komitmen profesional dan pribadinya tidak akan mengizinkannya untuk tinggal.

“Kami akan senang jika dia bertahan, tetapi tentu saja, dia telah membuat janjinya kepada keluarganya dan Helsingborg dan saya pikir kami harus menghormatinya, tetapi saya akan melakukan apa saja untuk mempertahankannya”, kata manajer Alex Ferguson saat itu, dikutip dari Sportkeeda.

Saking berkesannya masa kebersamaan singkat Larsson, tepuk tangan meriah dari para penggemar tuan rumah langsung terlihat ketika dia diganti untuk terakhir kalinya di Old Trafford.

Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola Tertua yang Masih Aktif Bermain Tahun 2022, Ada yang Pernah Tampil di Piala Dunia

4. Romelu Lukaku (Chelsea - West Bromwich Albion)
Lukaku bergabung dengan Chelsea pada usia 18 tahun dan meskipun disebut-sebut sebagai Didier Drogba berikutnya.

Namun, awal karier Striker Belgia itu tidak berjalan mulus. Dia kemudian dipinjamkan ke West Bromwich Albion pada musim berikutnya untuk memberinya lebih banyak kesempatan berlaga.

Lukaku menerima kesempatan itu dengan tangan terbuka dan berhasil membuktikan diri di klub tersebut dengan momen terbaiknya adalah ketika ia mencetak hattrick dalam hasil imbang 5-5 (hasil imbang dengan skor tertinggi dalam sejarah liga) melawan Manchester United yang merupakan laga terakhir Alex Ferguson.

Jumlah 17 golnya menempatkan Lukaku di atas semua rekan setimnya di Chelsea dalam daftar pencetak gol Liga Inggris musim itu.

Baca Juga: Kylian Mbappe atau Mohamed Salah? Pelatih Liverpool Bandingkan Bintang FIFA Jelang Piala Dunia 2022 Qatar

5. Jurgen Klinsmann (Sampdoria - Tottenham Hotspurs)
Klinsmann tampil mengesankan dalam periode pertamanya di White Hart Lane setelah mencetak 29 gol di musim 1994/1995, dan begitu juga saat mereka melakukan peminjaman kedua kalinya untuk mantan peraih trofi Piala Dunia itu pada 1997.

Itu adalah terakhir kalinya dia menawarkan jasanya di liga utama Eropa, dan dia dengan kuat menetapkan status legendarisnya di klub dengan konstribusi terakhir yang singkat namun tak ternilai bagi klub London.

Sebanyak 150.000 jersey Tottenham bertuliskan namanya dilaporkan terjual, dan dia kemudian dihormati dengan dibuatkannya patung sosok Klinsmann di Madame Tussauds.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dekati Rekor Yang Dicetak Robert Lewandowski! CR7 Hancurkan Lawannya Hanya Dalam 10 Menit

6. Fernando Morientes (Real Madrid - AS Monaco)
Morientes adalah bagian penting dari Real Madrid selama bertahun-tahun, memenangkan tiga medali Liga Champions dan dua medali pemenang La Liga.

Namun, dengan kedatangan Ronaldo di Real Madrid pada tahun 2002, Morientes mulai tersisih sepanjang musim 2002/2003, bahkan melampiaskan rasa frustrasinya dalam pertengkaran yang dipublikasikan di lapangan dengan manajer Vicente del Bosque.

Moncao memberinya tawaran untuk bergabung dan kemudian disepakati Morientes yang pada akhirnya memberi balas budi kepada klub Liga Perancis itu.

Baca Juga: Messi Kagum Melihat Skil Luka Romero, Penerusnya di Argentina, Sampai Lakukan Hal Ini

Monaco mencapai final Liga Champions secara tiba-tiba, dengan Morientes menjadi pencetak gol terbanyak dalam edisi tersebut sebanyak sembilan gol.

Menariknya sebelum sampai laga final, Real Madrid dan Monaco bertemu di perempat final dan Morientes mencetak gol tandang penting di leg pertama (kalah 2-4), dan mencetak gol lagi dalam kemenangan 3-1 di leg kedua.

7. Mikel Arteta (Real Sociedad - Everton)
Arteta memiliki mimpi pindah ke Real Sociedad di mana ia akan berduet dengan teman masa kecilnya, Xabi Alonso di lini tengah meski akhirnya Alonso segera pergi ke Liverpool untuk mencari kompetisi yang lebih kuat.

Manajer Everton, David Moyes, mengontraknya pada Januari 2005 untuk sisa musim sebagai pengganti gelandang Denmark Thomas Gravesen yang hijrah ke Real Madrid.

Baca Juga: 10 Klub Top Eropa dengan Penonton Terbanyak, Timnya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Berbanding Terbalik

Karirnya yang menggelepar dibangkitkan kembali di Goodison Park setelah memainkan peran penting di musim yang sukses yang membuat The Toffes lolos ke Liga Champions.

Everton terkesan dengan jasa Arteta dalam pinjaman singkatnya yang kemudian diikat secara permanen seharga pada musim berikutnya.

Arteta memberikan banyak penampilan sensasional di musim 2005/2006 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Everton musim itu oleh penggemar dan pemain.

Arteta yang pada akhirnya menjabat sebagai kapten klub tersebut, mengabdi di Godison Park hingga 2010.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Sportkeeda

Tags

Terkini

Terpopuler