JURNAL SOREANG - Turnamen Piala Dunia 2014 bisa dibilang adalah tempatnya James Rodriguez dilahirkan sebagai pesepakbola papan atas.
Penampilan memukau James Rodriguez bersama Timnas Kolombia selama pagelaran Piala Dunia 2014 telah menyita banyak perhatian.
James Rodriguez yang akhirnya keluar sebagai top skor Piala Dunia 2014 itu bahkan salah satu golnya yang dicetak ke gawang Uruguay, membuahkan trofi Puskas Award atau gol terbaik.
Baca Juga: HOT! Sebelum Tampil di Piala Dunia 2022, Messi Harus Hadapi Italia Terlebih Dahulu, Kenapa?
Dengan tahun emasnya itu, James langsung menjadi "barang" incaran klub-klub top Eropa pasca turnamen Piala Dunia.
Real Madrid sukses memenangkan tanda tangan James dengan biaya sebesar 75 juta euro harus dikeluarkan untuk menebusnya dari AS Monaco.
Sayangnya pada saat yang sama, El Real juga mendatangkan Toni Kroos yang membuat persaingan lini tengah Madrid menjadi ketat.
Baca Juga: Tak Hanya Trofi Piala Dunia 2022, Messi Berpeluang Raih Juara Finalissima Lawan Italia
Di musim pertama, James Rodriguez cukup impresif, mencetak 17 gol dari 46 laga, tetapi dua musim berikutnya ia mulai kehilangan posisi.
Di era kepelatihan Zidane pada tahun 2016 ia mulai benar-benar tergeser, dan bahkan terbuang sebagai pemain pinjaman.
Sempat menjalani dua musim di Bayern Munchen sebagai pemain pinjaman, James gagal menggoda Madrid untuk memperpanjang kontraknya.
Baca Juga: Angel Di Maria akan Pensiun dari Timnas Argentina usai Piala Dunia 2022, Bagaimana dengan Messi?
Secara menyedihkan, James yang didatangkan Los Blancos dengan harga mahal, harus dilepas secara gratis 6 tahun kemudian ke Everton.
Di Premier League, James sempat bangkit sesaat di awal-awal musim, tapi ketidakkonsistenannya membuat Everton kemudian menjual James ke klub Qatar, Al-Rayyan.
Jauh dari ingar-bingar kompetisi Eropa, James menjalani 12 laga bersama Al-Rayyan di Liga Qatar dengan torehan 4 gol dan 7 assist.
Bermodal performa yang cukup lumayan itu, James mencangkan rencana untuk kembali merumput di kompetisi Eropa.
"Bursa transfer akan segera dibuka, kita lihat saja. Kembali ke sepak bola elit (Erop) adalah kemungkinan yang serius, mari kita lihat siapa yang menginginkan kaki kiri saya lagi!" ujar sang pemain, dikutip dari cuitan Fabrizio Romano, pakar bursa transfer pemain dunia.
Melihat bakat dan usia James yang berusia 30 tahun, rasanya ia masih layak untuk bermain di kompetisi Eropa lagi.
Playmaker mungil tapi lincah ini bahkan pada awal musim 2021/2022 lalu sempat membuat PSG tergoda mendatangkannya.
Seperti kata James sendiri, kita lihat saja apakah ada klub Eropa yang masih berminat kepada mantan peraih Sepatu Emas Piala Dunia 2014 ini musim depan?
***