Meregang Banyak Nyawa, Inilah Kontroversi dan Tragedi Tuan Rumah Qatar di Piala Dunia 2022 Qatar

2 Mei 2022, 23:00 WIB
Meregang Banyak Nyawa, Kontroversi dan Tragedi Tuan Rumah Qatar di Piala Dunia 2022 Qatar./Tangkap Layar Kolase Foto Instagram dan YouTube /

JURNAL SOREANG - Piala Dunia 2022 Qatar untuk pertama kalinya diselenggarakan di Benua Asia dan negara yang mendapatkan kehormatan itu adalah Qatar.

Piala Dunia 2022 Qatar ini menyingkirkan beberapa pesaing seperti Amerika Serikat, Australia bahkan Jepang dan Korea Selatan.

Namun, terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar ini cukup mengejutkan penuh kontroversi, tragedy bahkan meregang banyak nyawa.

Baca Juga: Wow Panjang Banget! Antrian Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2022 Melalui Merak Capai 11 Km

Pada pertengahan 2020 lalu, FIFA merilis jadwal resmi pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar yang dihelat di Qatar.

FIFA mengumumkan tanggal penyelenggaraan serta stadion-stadion yang bakal dipakai di turnamen sepak bola Piala Dunia 2022 Qatar.

Piala Dunia 2022 Qatar bakal dimulai 21 November 2022 sampai dengan 18 Desember 2022, atau tepat seminggu sebelum Hari Natal.

Piala Dunia 2022 Qatar kali ini istimewa karena tidak digelar pada musim panas, hal tersebut karena cuaca di Qatar mengalami titik tertinggi yaitu sekitar 41,3 derajat celcius, dan ditakutkan akan mengganggu para pemain.

Baca Juga: Wow Panjang Banget! Antrian Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2022 Melalui Merak Capai 11 Km

Selain itu, permainan pertama akan digelar di Al Bayt Stadium, Stadion berkapasitas 60.000 penonton, dengan kick off dimulai pada pukul 13.00 waktu setempat.

Untuk partai final, akan digelar di Lusail Stadium yang berkapasitas 80.000 penonton pada 18 Desember.

Piala Dunia 2022 Qatar menyimpan sejumlah misteri. Ada cerita kelam dibalik proyek Piala Dunia 2022 di Qatar.

Banyak hal yang tidak beres bagi para pekerja imigran di Qatar, mereka kebanyakan berasal dari negara-negara seperti India, Nepal dan Bangladesh.

Baca Juga: Miris! Fans Lionel Messi Bully Kylian Mbappe Karena Tak Mengoper Bola, Padahal Posisi Menguntungkan

Hidup dan bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi, banyak pekerja yang menjadi korban kerja paksa.

Bekerja berjam-jam di bawah terik matahari tanpa tindakan pengamanan yang layak, karena kondisi hidup dan kerja yang buruk banyak pekerja telah meninggal dunia.

Diperkirakan terdapat 6.500 pekerja yang tewas dengan berbagai alasan. Kebanyakan buruh pekerja berasal dari Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama 10 tahun lamanya, atau tepat ketika Qatar mulai membangun proyek Piala Dunia.

Baca Juga: Media Sosial Tambah Keren! dengan 10 Twibbon Lebaran Idul Fitri 2022, Bingkai Unik Banyak Diminati

Meski banyak dari mereka yang meninggal secara alami seperti diakibatkan oleh serangan jantung atau gangguan pernapasan, korban yang jatuh akibat kecelakaan kerja jumlahnya masih lebih banyak.

Namun, meski banyak korban yang berjatuhan, pemerintah Qatar mengklaim kalau para buruh telah mendapatkan hak yang memang seharusnya diterima.

Sementara itu, pihak FIFA, pun mengatakan, bila perlindungan terhadap pekerja kontruksi Piala Dunia sangat tinggi.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler