JURNAL SOREANG - Timnas Italia kembali merasakan nasib sial di babak play-off Piala Dunia 2022 setelah kejadian yang sama menimpa mereka pada tahun 2018.
Kekalahan dari Makedonia Utara di babak play-off yang sekaligus mendepak Italia dari persaingan lolos ke Piala Dunia 2022 sangatlah dramatis.
Bahkan untuk kedua kalinya secara beruntun, Italia harus absen di turnamen Piala Dunia yang dalam sejarahnya pernah merka juarai sebanyak 4 kali.
Baca Juga: dr Saddam Ismail Ungkap Tips Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa Ramadan, Salah Satunya Berkumur
Selain laga dramatis Italia vs Makedonia Utara kemarin yang berkesudahan dengan skor tipis 0-1 lewat gol tunggal di injury time, ternyata ada beberapa laga play-off Piala Dunia sebelumnya yang juga penuh drama.
Berikut adalah rangkuman 5 pertandingan babak play-off Piala Dunia paling dramatis yang pernah terjadi sebelum Italia vs Makedonia Utara kemarin.
1. Italia vs Swedia - Play-off Piala Dunia 2018
Kalah 0-1 di leg pertama saat bertandang, Italia harus membalikan keadaan di pertemuan ke dua melawan Swedia di stadion Giuseppe Meazza.
Baca Juga: Mantap! Setelah Puasa Selama 36 Tahun, Akhirnya Kanada Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2022
Tapi apa yang terjadi? Italia yang kala itu dilatih Gian Peiro Ventura gagal mencetak gol untuk mengejar agregat dan harus rela melewatkan Piala Dunia Rusia 2018.
Kegagalan Gli Azzurri pada saat itu ternyata kembali menimpa Timnas Italia era Roberto Mancini kemarin. Lebih tragis lagi, mereka tersingkir dengan status sebagai Juara Eropa.
2. Swedia vs Portugal - Play-off Piala Dunia 2014
Second leg play-off Piala Dunia 2014 antara Swedia melawan Portugal menjadi pertandingan one-man show yang dilakukan kedua tim. Swedia dengan Zlatan Ibrahimovic-nya, Portugal bersama Cristiano Ronaldo-nya.
Skor 2-3 di pertandingan ini dicetak oleh kedua pemain itu, tapi Cristiano Ronaldo lebih unggul karena mencetak hattrick bagi Portugal sekaligus membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2014 setelah unggul gol tandang meski agregat akhir sama kuat 3-3.
3. Perancis vs Irlandia - Play-off Piala Dunia 2010
Andai sepakbola telah mengenal VAR di tahun 2009, barangkali Perancis belum tentu lolos ke Piala Dunia 2010 lalu. Kenapa?
Pada partai ke dua play-off melawan Irlandia, gol Perancis yang diceploskan William Gallas di babak perpanjangan waktu dibumbui kontroversi.
Baca Juga: Masuk Timnas Spanyol Untuk Piala Dunia 2022 dan Moncer di Barcelona, Pedri Dapat Nasehat Dari Xavi
Sebelumnya, Thierry Henry terlihat sedikit menggunakan bantuan tangannya untuk mengontrol bola yang kemudian diumpakan kepada Gallas di depan muka gawang Irlandia.
Gol tersebut menjadikan skor 1-1 yang membuat Perancis unggul agregat 2-1 dan memuluskan langkah Les Blues melenggang ke putaran final Piala Dunia 2010.
4. Australia vs Uruguay - Play-off Piala Dunia 2006
Bentrok antar benua ini berlangsung dramatis di mana Uruguay yang menang 1-0 di leg pertama, harus kalah dengan skor yang sama saat gantian bertandang ke Australia.
Baca Juga: Selamat Datang Kembali Coach Flandy Limpele, Resmi Bergabung dengan PBSI!
Pertandingan sama kuat hingga harus dilanjutkan ke babak adu penalti. John Aloisi yang jadi eksekutor terakhir Australia berhasil menyudahi adu tembak-tembakan tersebut setelah dua penendang Uruguay gagal menemui sasaran.
5. Belanda vs Belgia - Play-off Piala Dunia 1986
Belanda era Ruud Gulit harus rela merasakan babak play-off demi masuk ke putaran final Piala Dunia 1986. Mereka harus bertarung melawan negara tetangganya, Belgia, yang pada leg pertama menang 1-0.
Tekad The Oranye untuk membalikan keadaan berjalan lancar setelah unggul 2-0 hingga sepuluh menit jelang waktu normal usai.
Baca Juga: Makin Tua Makin Gacor! Pilih Ibrahimovic, Ronaldo, atau Lewandowski di Piala Dunia 2022?
Namun, impian pemain-pemain timnas Belanda buyar saat Belgia mencetak gol di menit 85 yang membuat Belgia menang secara gol tandang.
Ini menjadi aib dalam sejarah timnas Belanda, di mana mereka bisa gagal lolos ke putaran final Piala Dunia dengan skuad yang sangat mewah.
Untuk babak play-off Piala Dunia 2022, masih ada beberapa pertandingan play-off yang belum digelar, seperti di Zona Eropa, Afrika, hingga play-off interkontinental atau antar zona.
***