Demi Posisi Inti di Piala Dunia 2022, 4 Striker Ini Harus Secepatnya Rutin Mencetak Gol!

27 Februari 2022, 07:00 WIB
Alvaro Morata, striker timnas Spanyol /twitter/@10betsports/

JURNAL SOREANG - Sekitar satu musim jelang Piala Dunia, biasanya akan menjadi referensi utama para pelatih timnas untuk meninjau siapa saja pemainnya yang berhak diikutsertakan ke dalam skuadnya.

Sangat masuk akal jika pelatih timnas menerapkan syarat ini, karena mereka tentu hanya ingin membawa para pemain yang sedang berada dalam top performa ke Piala Dunia.

Khusus bagi seorang striker, kuantitas gol di musim terakhirnya bisa jadi statistik penting yang membuka peluang mereka masuk dalam daftar skuad timnas untuk Piala Dunia, bahkan sebagai pemain inti nantinya.

Baca Juga: Pasca Ditetapkan Indra Kenz Jadi Tersangka, Polisi Selidiki Pemilik Trading Binary Option Aplikasi Binomo

Jika hal itu menjadi faktor utama, maka 4 striker ini patut waspada dengan ancaman kehilangan posisi reguler dan bahkan terancam tidak dipanggil timnas untuk Piala Dunia 2022.

Hingga pertengahan musim ini, catatan gol mereka masih tergolong minim, yang mana statistik seperti itu sangat riskan bagi seorang striker.

1. Alvaro Morata
Meski banyak pembelaan yang mengatakan bahwa peran Morata tidak sekadar mencetak gol, tapi tetap saja, jumlah gol dari striker bertipikal seperti Morata sangat dibutuhkan untuk mendulang kepercayaan pelatih timnas.

Baca Juga: Usut Aliran Dana Trading Binary Option Aplikasi Binomo, Polri Tracing Aset Milik Indra Kenz

Terlebih peran Morata di timnas Spanyol adalah memang sebagai ujung tombak murni yang wajib menghasilkan gol.

Musim ini bersama Juventus, pemain timnas Spanyol ini baru mencetak 8 gol, padahal ia sudah bermain sebanyak 34 pertandingan di semua kompetisi.

Kemandulan Morata saat ini mengingatkan kita pada fase buruk yang pernah dialami Fernando Torres jelang Piala Eropa 2012 lalu.

Baca Juga: Penghasil Kopi Terbesar, Inilah 5 Fakta Menarik Brasil, yang Lolos Piala Dunia Qatar 2022

Meski ketika itu pelatih Vicente Del Bosque tetap menyertakan Torres ke dalam skuad timnas, tapi kepercayaanya untuk menurunkan sang striker sebagai pilihan utama mulai menghilang.

Del Bosque bahkan menjalankan formasi tanpa striker sepanjang Piala Eropa 2012, yang mana dari situlah istilah false nine kembali populer.

Hal persis seperti ini bisa sangat mungkin terjadi di timnas Spanyol nanti pada Piala Dunia 2022, terlebih Luis Enrique cukup paham menjalankan formula bermain tanpa striker murni.

Baca Juga: Diujung Tanduk, Indra MasterChef Indonesia Season 9 Pasrah dengan Keputusan Juri, Endingnya Mengejutkan!

Jadi, mau tak mau, Morata harus secepatnya memperbaiki torehan gol di sisa musim ini, karena dengan cara itulah yang paling mungkin menghindarkan Enrique dari pikiran menggunakan formasi false nine.

2. Luka Jovic
Sempat menjadi striker paling diburu di kancah Eropa sewaktu membela Eintrach Frankfurt, nama Luka Jovic tiba-tiba memudar justru saat ia bermain di klub sekelas Real Madrid.

Badai cedera yang pernah menghantamnya seolah ikut menghabisi ketajaman striker berusia 24 tahun tersebut.

Baca Juga: Song Kang Berantem dengan Yoon Bak dan Yura Girl's Day di Forecasting Love and Weather

Catatan mengerikan Jovic yang hanya baru mencetak 3 gol sejak kepindahannya ke Real Madrid musim 2019/2020 membuatnya kehilangan posisi inti di timnas Serbia.

Parahnya, peluang Jovic untuk menjadi juru gedor utama Serbia semakin tertutup setelah makin berkembangnya Dusan Vlahovic.

Meski begitu, Jovic masih sangat berkesempatan dipanggil ke timnas walau mungkin hanya akan jadi striker pelapis, tapi itupun dengan syarat bahwa ia harus segera menambah jumlah golnya bersama Real Madrid musim ini yang baru mencetak 1 gol.

Baca Juga: Netizen Dukung 8 Pemain Persija Jakarta Raih Piala Dunia

3. Andrej Kramaric
Naik turunnya performa Andrej Kramaric bersama klubnya, ikut memengaruhi tempat regulernya di timnas Kroasia.

Terbukti pada Piala Eropa 2020 lalu, ia kalah bersaing dengan Bruno Petkovic untuk memperebutkan posisi bomber utama.

Musim ini Kramaric baru mencetak 6 gol dari 25 laga bersama Hoffenheim. Jika enggan hanya menjadi cadangan seperti di Piala Eropa 2020 lalu, Kramaric harus segera membuktikan diri dengan mencetal gol lebih banyak lagi.

Baca Juga: Keren! Taeyeon SNSD Meraih Perfect All-Kill Pertama di 2022 Lewat Lagu Terbaru INVU

4. Timo Werner
Fase terburuk sudah dialami Timo Werner selama dua musim terakhir sejak pindah ke klub London, Chelsea.

Werner dianggap gagal memenuhi ekspektasinya sebagai mesin gol utama Chelsea yang mangharusnya lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Sulitnya Werner memiliki menit bermain yang cukup di Chelsea berimbas pada benar-benar hilangnya posisi inti di timnas Jerman saat Piala Eropa 2020 lalu.

Baca Juga: Soal Temuan Paket Organ Manusia, Polri layangkan Surat Kepada Interpol Brazil dan Singapura

Beruntung, di bawah arahan pelatih baru timnas Jerman, Hansi Flick, Timo Werner pelan-pelan kembali menemukan sentuhan terbaiknya di babak kualifikasi lalu.

Akan tetapi, masih belum bisa dipastikan jika Flick benar-benar berani menjadikan Werner sebagai ujung tombak utama di Piala Dunia 2022 mendatang.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Transfermarkt

Tags

Terkini

Terpopuler