JURNAL SOREANG - Menjelang Piala Dunia, setiap pelatih tim kontestan akan mengumpulkan 23 pemain ke dalam skuad timnas.
Kecuali untuk posisi kiper yang harus 3, setiap pelatih bebas menentukan kuantitas pemain di setiap lini, tergantung kebutuhannya untuk ditampilkan di Piala Dunia.
Sayangnya, beberapa strategi yang dimiliki pelatih, kadang bertentangan dengan tipe permainan pemain bintangnya.
Kadang serba salah jika situasinya seperti ini. Dipaksakan tidak akan maksimal, tidak dipakai terlalu mubazir.
Berikut ini adalah beberapa pemain top yang bisa jadi korban strategi pelatih di Piala Dunia 2022.
1. Jack Grealish
Pola 3-5-2 yang diterapkan pelatih Gareth Southgate di timnas Inggris rasanya memang tidak cocok dengan tipe permainan Jack Grealish.
Baca Juga: Luar Biasa! Nagita Gunakan Sandal Harga Belasan Juta, Warganet: Bisa Renovasi Dapur
Pemain termahal Manchester City ini bahkan hanya berperan sebagai pengubah permainan saat The Three Lions mengalami kebuntuan di tengah laga.
Di Piala Dunia 2022 nanti, kemungkinan besar formasi andalan Southgate masih akan 3-5-2 dan Jac Grealish bisa jadi akan tetap sebagai cadangan terlebih dulu.
2. Trent Alexander-Arnold
Kontroversi tidak dibawanya TAA ke skuad Inggris saat Piala Eropa 2020 lalu, menjadi sorotan banyak pengamat dan fans bola.
Bagaimana tidak, sudah bermusim-musim TAA selalu digadang-gadang jadi wingback terbaik dunia berkat penampilannya yang memukau bersama Liverpool.
Entah apa yang mendasari keputusan Southgate yang lebih menganggap Kevin Trippier dan Reece James lebih berguna untuk skemannya.
Nasib TAA masih abu-abu di timnas Inggris untuk Piala Dunia 2022. Sekalipun kelak dipanggil, ia belum tentu akan mengisi posisi inti fullback kanan.
Baca Juga: 6 Pelatih yang Dipecat Sebelum Piala Dunia Berlangsung, Salah Satunya di Detik Akhir
3. Paulo Dybala
Selama Lionel Messi ada di skuad timnas Argentina, Paulo Dybala tidak akan pernah menjadi pemain utama di lini serang.
Bertipikal serupa seperti Messi, Dybala kerap hanya jadi pilihan ke dua, siapa pun pelatih Albiceleste.
Bahkan sejauh ini sejak debutnya di timnas senior tahun 2015 silam, Dybala baru menjalani 32 penampilan dengan hanya koleksi 2 gol saja.
Di Piala Dunia 2022 mendatang, sangat mungkin Dybala tetap jadi penghuni bangku cadangan yang siap mengganti posisi Lionel Messi atau Angel Dimaria.
4. Ederson
Sangat mubazir melihat kiper sekelas Ederson selalu menjadi cadangan di timnas Brasil.
Keberadaan Alisson Becker yang selalu menjadi pilihan utama membuat Ederson belum diberi kesempatan beraksi bersama Tim Samba di turnamen besar.
Sialnya, Ederson (28 tahun) dan Alisson (29) hampir seumuran yang membuat nasib persaingan keduanya begitu-begitu saja.
Ini mengingatkan kita kepada dua kiper berkelas timnas Jerman yang segenerasi, Oliver Kahn dan Jens Lehmann.
Lehmann hanya memiliki kesempatan menjadi penjaga gawang utama Der Panser saat Kahn pensiun, di mana saat itu pun Lehmann juga sudah di akhir masa-masa kariernya.
5. Bruno Fernandes
Fernando Santos pernah beberapa kali memaksakan menurunkan Bruno Fernandes di barisan tiga di tengah dalam formasi 4-3-3 andalannya.
Padahal seperti yang kita tahu, Bruno Fernandes lebih cocok berperan sebagai playmaker bebas seperti perannya di klub Manchester United.
Saat Fernando Santos menyertakan Bruno Fernandes sebagai starter, keseimbangan lini tengah kerap terganggu.
Tipikal Renato Sanches justru lebih masuk dalam skema permainan Portugal. Dibangkucadangankannya Bruno Fernandes bahkan sudah terjadi di sisa-sisa turnamen Piala Eropa 2020 lalu.
Andai Portugal berhasil lolos babak play-off dan melaju ke putaran final Piala Dunia 2022, Bruno Fernandes berpotensi tidak menjadi pilihan utama di timnas Portugal.
***