JURNAL SOREANG - Sebagai pemain andalan sekaligus kapten timnas, Mohammed Salah tentu mengemban ekspektasi tinggi untuk sepakbola Mesir.
Sejak permainnya mencapai level kelas dunia, pemain yang kerap disapa MoSalah ini menjadi harapan baru bagi sepakbola Mesir.
Bahkan pada tahun 2018, MoSalah berhasil membawa Mesir lolos ke Pala Dunia 2018 pertama kali dalam 28 tahun terakhir berkat dua golnya di babak play-off melawan Republik Kongo.
Performa MoSalah kemudian berdampak pada harga jualnya yang melambung tinggi dalam 4 tahun terakhir.
MoSalah menjadi pemain asal benua Afrika pertama yang nilai pasarannya menembus angka 100 juta euro. Dari Mei 2018 hingga Desember 2019 bahkan harganya mencapai 150 juta euro.
Tak heran bila akhirnya timnas Mesir begitu menggantungkan harapan mereka di kaki MoSalah.
Hal ini dapat terlihat dari statistik dan kosntribusi yang diberikan MoSalah bagi negaranya.
Di Piala Dunia 2018, Mesir yang gagal lolos dari penyisihan grup hanya mencetak dua gol yang keduanya berasal dari pemain Liverpool ini.
Sementara di Piala Afrika 2022 ini, peran itu masih berlanjut. Meski sejauh ini MoSalah baru mencetak satu gol, namun kepemimpinan dan pengalamannya menjadi hal yang sangat dibutuhkan timnas Mesir.
Sayangnya, menurut statistik whoscored.com, statistik MoSalah sejauh ini di Piala Afrika cukup mengkhawatirkan sebagai pemain termahal sekaligus yang paling diandalkan.
Ia hanya mendapat rating 6,8 yang mana hanya menempati pemain urutan ke delapan dalam ranking pemain Mesir.
Padahal, Mesir saat ini sudah memastikan lolos ke babak 16 besar Piala Afrika 2022 dan akan berhadapan dengan tim kuat, Pantai Gading.
Belum lagi, Mesir masih akan mempertaruhkan nasib di babak play-off Piala Dunia. Sialnya lagi, MoSalah belum mencetak satu gol pun sepanjang babak kualifikasi, padahal ia hanya baru sekali absen.
Jika MoSalah tak segera memperbaiki performa dan menambah koleksi golnya, bisa jadi ini merupakan masalah serius bagi Mesir.
***