Inna Lillahi, NPCI Berduka: Pelatih Nasional Tenis Meja Paralimpik Didin Saidiman Meninggal Dunia

9 Januari 2021, 11:17 WIB
Jenazah pelatih tenis meja NPCI Didin Saidiman disemayamkan di rumah Duka Jumat 8 Januari 2021 malam /Handri/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Dunia olahraga Indonesia, khususnya paralimpik berduka dengan kepergian salah seorang pelatih tenis meja nasional Didin Saidiman, Jumat 8 Januari 2021 sore.

Didin wafat dalam usia 48 tahun dan meninggalkan sang istri Yati Supriyati dan tiga anak Yadi setiawan, Feby Anggreani dan Ossya Oktari.

Kabar itu disampaikan oleh Ketua Umum National Paralympic Committe of Indonesia (NPCI) Jawa Barat Supriatna Gumilar, saat dihubungi Sabtu 9 Januari 2021 pagi.

Baca Juga: Meski Sudah 57 Tahun, Namun Pria Ini Tetap Semangat Kuliah

Menurut Supriatna, almarhum meninggal dunia akibat serangan jantung mendadak pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB malam di RSUD Ciamis.

Setelah disemayamkan di rumah duka, Kampung Nagrak RT 04/10, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, jenazah langsung dimakamkan Jumat malam, di Tempat Pemakaman Umum yang tidak jauh dari kediamannya.

Supriatna sendiri mengaku mengaku kaget mendengar kabar kepergian Didin, karena ia tengah berada berada di Jakarta dan sebelumnya tidak mendengar kabar almarhum jatuh sakit.

Baca Juga: Dua Yayasan Ini Tetap Jalankan Belajar dari Rumah, Terlalu Berisiko Gelar Tatap Muka

Pelatih Nasional Tenis Meja Paralimpik Indonesia Didin Saidiman (tengah) bersama timnas tenis meja Indonesia NPCI

"Sebelumnya beliau tidak mengalami sakit atau keluhan apa-apa, meninggalnya mendadak karena serangan jantung. Kami benar-benar merasa kehilangan karena sekitar tiga bulan lalu ketemu beliau di rumahnya dalam kondisi sehat," tutur Supriatna.

Supriatna menambahkan, Didin yang merupakan pelatih sekaligus sahabatnya itu sempat menyampaikan ingin bertemu dengan dirinya beberapa waktu lalu.

Namun kesibukan membuat Supriatna belum sempat memenuhi keinginan almarhum sampai ia menghembuskan nafas terakhir.

Baca Juga: Waduh, Akun Resmi Twitter Pribadi Presiden AS Donald Trump Dihapus Permanen, Begini Reaksi Trump

"Beliau sempat mengatakan ingin bertemua dengan saya, tapi karena kesibukan belum sempat bertemu lagi. Namun takdir berkata lain, guru saya meninggal dunia dan tentunya saya sedih sekali," kata Supriatna.

Menurut Supriatna, Didin tak hanya berjasa membuat dirinya menjadi atlet tenis meja paralimpik dengan sederet pretasi di tingkat ASEAN dan Asia.

Namun, Didin juga sangat berjasa dalam menelurkan sejumlah atlet tenis meja paralimpik lain di Indonesia, sehingga bisa menembus level internasional.

Baca Juga: Arab Saudi Buka Sepenuhnya Penerbangan Internasional Mulai 31 Maret 2021, Kabar Baik Umrah dan Haji

"Terakhir sejak 2015, beliau melatih dan mengantarkan saya menjadi juara secara bertahap, dari tingkat Kabupaten, Jawa Barat hingga nasional dan internasional," kata Supriatna.

Seperti diketahui, secara pribadi, Didin memang pernah mengantarkan Supriatna meraih 3 emas untuk Jawa Barat pada Peparnas XV 2016.

Ia jugalah yang berjasa membuat Supriatna bisa mengibarkan bendera Merah Putih berkah raihan 2 emas di ajang ASEAN Paragames Malaysia 2017.

Pelatih Nasional Tenis Meja Paralimpik Indonesia Didin Saidiman (kanan) bersama atlet timnas tenis meja Indonesia NPCI Jabar

Baca Juga: Polri Hargai Hasil Investigasi dan Rekomendasi Komnas HAM

Beberapa waktu lalu, Didin juga sempat terlibat dalam Pelatda Jawa Barat untuk Peparnas XVI Papua dan tengah menyiapkan sejumlah atlet potensial masa depan untuk Indonesia di ajang Internasional.

Namun kegiatan pelatda yang sempat digelar Januari-Maret 2020 itu harus terhenti sementara akibat pandemi Covid-19, namun Didin tetap masuk dalam skuad pelatih Jabar untuk pelatda Jabar yang rencananya akan dilanjutkan tahun ini.

"Namun takdir berkata lain, beliau pergi untuk selamanya. Sampai kapanpun saya tidak akan lupa dengan jasa beliau, makanya sampai kapanpun saya akan tetap memperhatikan anak dan keluarganya," kata Supriatna.***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler