Ini Alasan Kemenkeu Rela Gelontorkan Anggaran Rp2 Triliun untuk Bio Parma

- 6 November 2020, 18:26 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 / Pikiran Rakyat
Ilustrasi vaksin Covid-19 / Pikiran Rakyat /



JURNAL SOREANG - Tahun ini, Kementerian Keuangan menyuntikkan dana sebesar Rp2 triliun kepada holding BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) untuk pengadaan vaksin. Rencana suntikan ini karena faktor urgensi untuk menambahkan modal ke Bio Farma Group.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan. rencana penyuntikan dana muncul ketika Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR RI melakukan kajian.

"Waktu hari-hari terakhir diskusi di Banggar DPR RI muncul usulan untuk menambahkan PMN bagi Bio Farma Group," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat, 6 November 2020.

Baca Juga: Memprihatinkan, Aksi Keji Dialami Insan Pers. Israel Juga Bunuh Wartawan

Isa menuturkan, suntikan dana tersebut akan dialokasikan dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) dalam rangka pengadaan obat-obatan, vaksin COVID-19, dan pengembangan sarana prasarana kesehatan.

"Itu yang kita kaji. Kita sudah pertimbangkan dan sejauh ini positif, bahkan kita pertimbangkan untuk mempercepatnya," ujarnya.

Isa menjelaskan, PMN sebesar Rp2 triliun diberikan sepenuhnya kepada Bio Farma sehingga pemerintah menyerahkan kewenangan kepada Bio Farma untuk menentukan cara membagi dana tersebut kepada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.

Baca Juga: Di Pilpres AS Saja Naik, Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilkada Kabupaten Bandung Juga Pasti Bisa

"Mengenai komposisi saya tidak ingat persis ke Bio Farma berapa, Kimia Farma berapa. Tapi secara umum project itu di induk Bio Farma yang di dalam ada Kimia Farma dan Indofarma,” jelasnya dilansirkan Antara.

Meski hanya tersisa dua bulan lagi, Isa optimistis bahwa PMN untuk Bio Farma dapat ditambahkan ke dalam APBN 2020 sehingga dapat mendorong penanganan COVID-19.

"Kalau memungkinkan kita tambahkan ke APBN 2020 karena memang relevan dengan penanganan COVID-19 sehingga mungkin kita ajukan ke 2020. Tinggal dua bulan tapi rasanya bisa cukup di-manage," tegasnya. ***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x