Tol Rp 3,78 Triliun Ini Sekaligus Penahan Rob Pantura

- 2 November 2020, 12:46 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat pengerjaan proyek Jalan Tol Semarang-Demak di Ruas Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 2, di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, baru-baru ini
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat pengerjaan proyek Jalan Tol Semarang-Demak di Ruas Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 2, di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, baru-baru ini /Dok. Humas Pemprov Jateng/

JURNAL SOREANG- Jaringan tol Trans Jawa memang sudah terbentang dari Merak, Banten, sampai Jawa Timur. Namun, belum ada tol penghubung Semarang ke Demak sehingga saat ini pemerintah dan BUMN membangun jalan tol tersebut.

Adalah BUMN PT PP (Persero) Tbk yang bergerak dalam konstruksi dan investasi nasional menjadi tulang punggung pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini. Ruas jalan tol ini juga berfungsi untuk menahan banjir akibat rob (kenaikan air laut saat bulan purnama) dari Laut Jawa.

Pihak kontraktor memastikan jalan Tol Semarang-Demak Seksi II yang saat ini sedang dalam pembangunan nantinya jika sudah beroperasi akan meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan yang ada di kawasan utara Pulau Jawa.

Baca Juga: Astaghfirullah, Pembakaran Hutan di Indonesia Capai 1,6 Juta hektare Per Tahun

“Perseroan dalam hal ini berperan selaku kontraktor pelaksana dan pemilik proyek optimistis pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak dapat berjalan lancar dan selesai dengan waktu yang ditargetkan," kata Direktur Utama PT PP (Persero), Novel Arsyad, seperti disitat dari ANTARA,  Minggu, 1 November 2020.

Selain itu, keberadaan jalan tol ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah-wilayah sekitar dan mendorong meningkatkan perekonomian di wilayah sekitar.

Dikatakan Novel, perseroan dalam membangun proyek ini menggandeng tangan  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Misi Mulia Metrical (MMM) membentuk perusahaan patungan yang diberi bernama PT PP Semarang-Demak.

Baca Juga: Ada Nama Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi

"Ada pun prosentase kepemilikan saham pada saat pendirian dalam perusahaan tersebut, yaitu PT PP sebesar 65 persen, WIKA sebesar 25 persen, dan MMM sebesar 10 persen," ucapnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x