Selain Makin Marak, Kapal Pencuri Ikan Vietnam Berani Tabrak Kapal Aparat Indonesia

- 28 Oktober 2020, 15:11 WIB
Kapal ikan asing yang ditangkap KKP di Laut Natuna Utara. /ANTARA
Kapal ikan asing yang ditangkap KKP di Laut Natuna Utara. /ANTARA /

JURNAL SOREANG - Jumlah Kapal Ikan Vietnam yang mencuri ikan di perairan Natuna, mengalami peningkatan dalam lima bulan terakhir. Mereka juga seringkali melakukan perlawanan, dengan menabrakan diri bersama kapal mereka ke arah kapal aparat yang mencoba menertibkannya.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Abdi Suhufan, Rabu 28 Oktober 2020. "Kami mencatat penangkapan yang dilakukan oleh aparat Indonesia sering kali mendapat perlawanan oleh kapal Vietnam dengan menabrakan diri, ini berbahaya dan perlu antisipasi yang tinggi,” kata Abdi seperti dikutip dari RRI.

Menurut Abdi, DFW Indonesia mencatat ada sedikitnya 31 kapal asing ilegal yang ditangkap kapal pengawas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bakamla dan Angkatan Laut, dalam periode Juni-Oktober 2020. Dari jumlah itu, 21 diantaranya merupakan kapal berbendera Vietnam.

Baca Juga: Mau Berwisata Ke Kabupaten Bandung, Wajib Rapid Tes Dulu

Abdi menegaskan, meningkatnya aksi pencurian oleh kapal Vietnam perlu mendapat perhatian oleh pemerintah Indonesia. Soalnya selain perlawanan nekat, eskalasi perebutan teritori di Laut Cina Selatan akhir-akhir ini, berdampak pada semakin rawannya perairan Natuna.

"Pemerintah perlu merespon secara hati-hati dan tegas sebab selain pencurian ikan, juga terjadi pelanggaran kedaulatan dengan masuknya kapal China di wilayah laut Indonesia. Ada 2 hal yang terjadi di laut Natuna, yaitu pencurian ikan oleh kapal Vietnam dan pelanggaran kedaulatan oleh kapal China,” kata Abdi.

Sementara itu peneliti DFW-Indonesia, Muh Arifuddin menegaskan, kerawanan pencurian ikan di Natuna perlu segera direspon dengan peningkatan pengawasan. "Kombinasi patroli laut dan udara perlu dilakukan oleh unsur pengawasan Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Gempa Pangandaran Diduga Ikut Berpengaruh Pada Kebocoran Pipa Perumda Air Minum Tirtawening

Menurut Arif, patroli dan latihan gabungan militer Indoensia perlu dijadwalkan secara rutin agar kehadiran unsur militer Indonesia bisa diperlihatkan. Ia menilai Indonesia tidak bisa pasif dan berdiam diri dengan maraknya pencurian ikan dan pelanggaran kedaulautan di Natuna.***

Editor: Handri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x