Presiden Tekankan Peran Penting BPKP Kawal Kesinambungan Pembangunan, Jokowi: Jangan Perbanyak Lampu Merah

- 24 Mei 2024, 06:07 WIB
Presiden Joko Widodo menekankan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki peran penting dalam mengawal kesinambungan pembangunan agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang maksimal.
Presiden Joko Widodo menekankan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki peran penting dalam mengawal kesinambungan pembangunan agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang maksimal. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo menekankan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki peran penting dalam mengawal kesinambungan pembangunan agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang maksimal.

Presiden menegaskan pentingnya memastikan program pembangunan sampai kepada tujuan tanpa menyalahi aturan dan mencari kesalahan.

 

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 22 Mei 2024.

"Kalau kita ibaratkan kereta, gerbong kereta, BPKP itu berkontribusi membangun relnya, lurus, dan memastikan kereta itu sampai pada tujuan dengan cepat dan tepat, pas," katanya.

"Sehingga tidak boleh hanya sekadar memperbanyak lampu merah. Ini enggak boleh, itu enggak boleh ini enggak boleh, itu enggak boleh, bukan itu," timpal Presiden.

Baca Juga: Keren! Mahasiswa UIN Bandung Raih Juara II Lomba Cerdas Cermat BPKP Goes To Campus

Kepala Negara menegaskan bahwa sasaran kinerja BPKP dan pengawas internal bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mencegah penyimpangan dengan memberikan arahan dan tuntunan yang tepat.

Presiden menyampaikan mencari kesalahan hanya akan memperlambat pembangunan.

"Mestinya diberikan arahan yang benar yang mana, diberikan tuntunan yang tepat yang mana, bukan memasang jebakan 'wah ini keliru' didiemin saja, mestinya dibetulkan di awal diberitahu di awal ini keliru," katanya.

"Jangan terbalik, fokusnya bukan berapa banyak yang ketahuan melakukan penyimpangan tapi berapa banyak yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat dari program-program pemerintah, " tutur Kepala Negara.

 

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan untuk menghadapi tuntutan di masyarakat dan menguatnya kompetisi antarnegara.

Presiden pun menginstruksikan BPKP untuk berinovasi melalui pemanfaatan teknologi.

"Sekarang sudah banyak _tools_-nya seperti platform _redetection_ dan _exclusion system_ untuk _warning_, untuk _blacklist_ pihak yang terlibat _fraud_ atau penyimpangan lain. Saya kira bapak ibu lebih tahu, ada _rescoring tool_ untuk deteksi _fraud_ pencairan anggaran, ada semuanya, ada sistem robotik proses _automation_ untuk otomatisasi pengawasan, ada sensor _internet of thing_ dan citra satelit untuk pemantauan proyek di lapangan bisa diawasi, bisa dipantau," jelas Presiden.

Baca Juga: Anggota Komisi XI DPR Primus Yustisio: BPK dan BPKP Jangan Tiru BUMN yang Kambinghitamkan Pandemi Covid 19

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin yang hadir secara virtual, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah