Galanggang Arang, Sawahlunto, Sumatera Barat, Tunjukkan Praktik Baik Pengelolaan Situs Resmi Warisan Dunia

- 16 Desember 2023, 16:58 WIB
Galanggang Arang, Sawahlunto, Sumatera Barat Tunjukkan Praktik Baik Pengelolaan Situs Resmi Warisan Dunia
Galanggang Arang, Sawahlunto, Sumatera Barat Tunjukkan Praktik Baik Pengelolaan Situs Resmi Warisan Dunia /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG— Setelah lebih dari empat tahun ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, situs tambang Ombilin Sawahlunto, Sumatera Barat, mulai mendapatkan perhatian lebih dari publik.

Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem Tambang Batu Bara Ombilin-Sawahlunto (WTBOS) ternyata mampu mengungkap berbagai potensi kekayaan yang tersimpan.

Kekayaan itu memiliki bentuk yang beragam seperti nilai sejarah, budaya, praktik kehidupan, cagar budaya, ekspresi seni, fungsi ruang, tata sosial, hingga ekonomi budaya.

 

Rumusan awal kuratorial pelaksanaan kegiatan yang berupa serangkaian diskusi dan survei lapangan telah berhasil memetakan sejumlah isu penting terkait dengan WTBOS.

Rumusan ini kemudian diterjemahkan dalam berbagai bentuk rencana aksi yang diwujudkan dalam program yang disusun untuk didistribusikan ke sejumlah titik lokasi kegiatan.

Pada pelaksanaannya, titik lokasi yang berada di delapan Kabupaten Kota memerlukan pendekatan berbeda merespon karakteristik dari masing-masing lokasi tersebut.

Pelaksanaan kegiatan aktivasi dan penguatan WTBOS yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini telah menunjukkan kehadiran pemerintah dalam upaya pengelolaan warisan budaya.

Baca Juga: Galanggang Arang Sawahlunto, Aktivasi WTBOS Sekaligus Meriahkan HUT Kota Sawahlunto, Sumbar

Langkah-langkah yang digunakan dalam merumuskan WTBOS dalam bentuk badan pengelola memerlukan waktu yang cukup panjang dan melibatkan banyak pihak dalam proses perumusannya.

Sementara objek warisan dunia itu sendiri harus segera dikelola, ditangani, dan dilindungi dalam bentuk dan kegiatan yang nyata.

Kegiatan Galanggang Arang telah mengambil peran penting, tidak hanya dalam rumusan dan tawaran bentuk pengelolaan, namun juga contoh praktik baik dalam aksi nyata.

“Aktivasi WTBOS menjadi awal terjalinnya sinergi, jejaring, gotong royong, dan penguatan ekosistem budaya di jalur WTBOS. Geliat potensi budaya setempat juga diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat,” ujar Irini Dewi Wanti, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu 23 Desember 2023.

 

Peluncuran kegiatan yang dimulai di Kota Padang pada 19 Oktober 2023, kesepakatan masyarakat yang diwakili oleh Ninik Mamak, Pemangku Adat, Bundo Kanduang, dan pemerintah daerah di Sumatera Barat, memberikan dasar dan semangat untuk menjaga warisan dunia WTBOS ini.

Setelah dibuka secara resmi, kegiatan yang kemudian dilaksanakan di Kota Padang Panjang, Pitalah Bungo Tanjuang, Batu Tabal, Kacang, Kayu tanam, dan Sawahlunto telah menunjukkan antusiasme dan semangat masyarakat untuk turut berpartisipasi menjaga WTBOS.

Pesan penting dari kegiatan tersebut adalah bahwa WTBOS mampu menjadi salah satu sumber inspirasi bagi partisipasi masyarakat dan komunitas untuk ikut terlibat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah