Begini Kriteria Presiden Indonesia Selanjutnya dari Sudut Pandang Ekonomi Indonesia

- 7 November 2023, 12:52 WIB
Ilustrasi, Uang 75 ribu Rupiah/twitter/wilidonaf/
Ilustrasi, Uang 75 ribu Rupiah/twitter/wilidonaf/ /

Bagi channel YouTube Ngomongin Uang, mereka lebih menyukai program nyata ekonomi kerakyatan yang punya efek jangka panjang. Alasannya karena hal itu merupakan ekonomi dasar bagi masyarakat sekitar, terutama di desa dan kabupaten. Jika masyarakat dimudahkan untuk berdagang, memproduksi barang dan jasa, hingga kreativitasnya, secara tidak langsung akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat. Bahkan bisa menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. 

Tak hanya itu, calon presiden Indonesia mampu tegas untuk memotong anggaran atau dana untuk kebijakan ekonomi yang kurang bermanfaat secara signifikan bagi perekonomian Indonesia. Tidak mesti dipotong secara penuh, tapi tetap ada agar tetap berjalan. Misalnya, anggaran pertanian yang dipotong karena penghasilan yang tidak banyak, bisa saja dipotong anggarannya sebagian buat dialokasikan ke prioritas, misalnya pendidikan atau kesehatan. Hal tersebut menghindari agar uang anggaran yang terbuang percuma dan uang bisa berputar kembali. 

Terakhir, presiden Indonesia yang akan menjabat pada 2024-2029 harus paham independen dari bank sentral Indonesia atau dalam hal ini Bank Indonesia (BI). BI adalah lembaga negara yang harus terpisah dari kebijakan presiden dan pemerintah karena berdiri sendiri dan independen. Hal ini dikarenakan BI bertugas untuk menjaga stabilitas ekonomi negara, menjaga nilai mata uang, dan menjaga tingkat inflasi. Tujuannya agar Indonesia menjauh dari krisis ekonomi. 

Oleh karenanya, BI harus kerja secara netral dan objektif yang tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun, seperti agenda tertentu, partai politik, dan lainnya. Hal itu sudah diatur oleh dalam UU No 4 Tahun 2004. Jika tidak independen, sudah beberapa negara yang mengalami krisis keuangan karena beberapa bank sentral di berbagai negara diintervensi oleh pemerintah yang berkuasa, seperti yang pernah dialami oleh Zimbabwe hingga Turki.***

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah