Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani, Presiden Singgung Pembangunan Jalan Desa yang Jarang Diungkap

- 27 September 2023, 05:56 WIB
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023, yang diselenggarakan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 26 September 2023.
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023, yang diselenggarakan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 26 September 2023. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG - Masih ingat dengan pro dan kontra soal pembangunan jalan umum dan jalan tol  saat Presiden SBY yang dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo? 

Nah saat Presiden secara resmi membuka Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023, juga menyinggung soal ini.

Jambore yang diselenggarakan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 26 September 2023.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mendorong Kode Etik Jurnalistik: Pertahankan Keunggulan Media dalam Era Citizen Journalism

Dalam sambutannya, Kepala Negara mengapresiasi program dai masuk desa yang menjadi prioritas Parmusi dalam mewujudkan Desa Madani.

"Saya senang dengan program Desa Madani ini karena kalau kita ingat dulu ada ABRI masuk desa, nah, sekarang dai masuk desa yang siap dan siaga membangun dan menjaga desa," ujar Presiden.

 

Presiden menyebut program dai masuk desa dalam rangka mewujudkan Desa Madani sejalan dengan program pemerintah yang membangun dari pinggiran.

Hal tersebut didukung dengan anggaran yang diberikan pemerintah melalui dana desa yang mencapai Rp539 triliun untuk 74.800 desa di seluruh Tanah Air.

"Dari total itu sejak 2015 sampai 2023 telah selesai kalau jalan tol itu hanya sudah 9 tahun ini selesai 2.040 km, tapi kalau jalan desa 9 tahun ini telah selesai 326 ribu km jalan desa. Ini enggak pernah ada yang hitung," ungkap Presiden.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Regulasi Holistik dalam Transformasi Digital

Selain untuk pembangunan jalan, dana desa yang diberikan pemerintah juga menghasilkan sejumlah infrastuktur pendukung lainnya, seperti embung, jembatan, hingga pasar desa.

Presiden pun minta para dai atau tokoh agama yang masuk ke desa untuk ikut serta membantu pemerintah melakukan fungsi pengawasan terhadap dana desa.

"Nanti Bapak, Ibu sekalian yang ada di desa, para dai coba cek benar tidak angka-angka ini yang saya sampaikan? Ada jalan-jalan desa baru ndak_? Ada embung ndak_? Ada irigasi baru ndak_? Kalau ndak_, berarti banyak yang korup di situ. Akan saya turunkan BPK, BPKP, cek," tegas Presiden.

 

Lebih lanjut, Presiden juga mengapresiasi peran para dai dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa, khususnya dalam pengembangan karakter, budi pekerti, hingga akhlak.

Menurut Pesiden, peran para dai tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan infrastuktur yang dilakukan pemerintah.

"Apa yang sudah kita kirimkan ke desa ini dapat bermanfaat optimal bagi umat, dan di sinilah peran para dai dan daiyah dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia, utamanya yang berkaitan dengan karakter, budi pekerti dan akhlak rakyat yang ada di desa-desa," tutur Presiden.

 

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah