Network
/photo/2023/09/19/3574606984.jpg)
JURNAL SOREANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah menandatangani nota kesepahaman dan kesepakatan (MoU) dengan platform media sosial TikTok, dalam upaya bersama untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks menjelang Pemilu 2024.
Dalam keterangan tertulisnya, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyampaikan kegembiraannya atas kerjasama ini.
Bagja menyebut bahwa ini merupakan kali pertama bagi TikTok untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Pemilu yang sehat, yang bebas dari hoaks, fitnah, dan tindakan bullying terhadap para calon kontestan Pemilu.
Baca Juga: Kunjungan Jurnalis Papua Barat ke Jakarta dan Bandung untuk Tingkatkan Kapasitas Jurnalistik
MoU ini menjadi langkah konkret dalam mengatasi risiko penyebaran informasi hoaks yang merajalela di media sosial saat Pemilu 2019.
Dengan adanya kerjasama seperti ini, diharapkan Pemilu dapat menjadi lebih argumentatif dan reasonable.
Bagja juga menjelaskan bahwa harapannya terhadap TikTok adalah agar platform media sosial ini dapat menyajikan informasi edukatif tentang Pemilu, yang menjadi rujukan bagi pemilih dalam mencari informasi yang akurat dan bebas dari hoaks serta diskriminasi suku, agama, dan ras.
Baca Juga: Kunjungan Strategis Wapres Maruf Amin ke Shanghai: Fokus pada Pangan, Obat Obatan, dan Kosmetika
Dalam penjelasannya, Head of Public Policy and Government Relation TikTok Indonesia, Firry Wahid, menyampaikan komitmen TikTok dalam mendukung Pemilu yang berintegritas.
