Berharap Pemerintah Turun Langsung, Berikut Cerita Warga Pulau Morotai Bawa Pasien Gunakan Rakit Bambu

- 31 Agustus 2023, 19:05 WIB
Berikut kondisi jembatan yang sering dilalui warga Loumadoro, Kecamatan Pulu Rao, Kabupaten Pulau Morotai saat membawa pasien ke puskesmas.
Berikut kondisi jembatan yang sering dilalui warga Loumadoro, Kecamatan Pulu Rao, Kabupaten Pulau Morotai saat membawa pasien ke puskesmas. /Ranto Daeng Bedu /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Olfred Ahi Salah satu warga Desa Loumadoro, Kecamatan Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara yang mengantar pasien gunakan rakit bambu.

Saat dihubungi JurnalSoreang.com, Alfred Ahi menceritakan pengalaman dirinya bersama masyarakat lain mengantar pasien yang harus melintasi sungai.

Menurut Alfred Ahi, karena minim sarana prasarana, pihaknya terpaksa menggunakan rakit bambu untuk membawa pasien ke puskesmas.

Baca Juga: Zodiak Aries di Bulan September 2023 Bakal Begini Kata Ramalan Tarot, Ada Peningkatan dari Segi Karir dan Uang

Menurutnya, pasien yang dibawa melewati sungai mengunakan rakait bambu itu merupakan warga Desa Loumadoro menuju ke Puskesmas Desa Leo-leo.

"Dari Desa Loumadoro bawah ke Puskesmas Leo-leo," katanya.

Sungai itu, kata dia, berada di pertengahan Desa Loumadoro dan Desa Leo-leo. Jarak antara Desa Loumadoro ke Desa Leo-leo kurang lebih 10 kilometer.

"Kan itu kali berada di pertengahan antara Desa Loumadoro dan Desa Leo-leo, dari Desa Loumadoro ke Desa Leo-leo kurang lebih 10 kilometer," jelasnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! 10 Kota di Jawa Barat yang paling Berpolusi, Nomor 1 Jadi yang Terkotor Udaranya di Indonesia

Lebih lanjut Ia menjelaskan, memang saat ini di lokasi tersebut sebagaian sudah ada jembatan, cuman di pertengahan Loumadoro dan Leo-leo belum ada, sehingga menyulitkan perjalanan.

"Karena di lokasi pengantar pasien itu masih gunakan jembatan darurat (masih gunakan batang pohon kelapa). "Jadi yang belum ada jembatan itu masih ada tiga tidak," katanya.

Dari Desa Loumadoro menuju ke Desa Leo-leo, lanjut dia, kita harus naik mobil terlebih dahulu, setelah itu melewati sungai gunakan rakit bambu di sebelah sungai mobil ambulance sudah menunggu untuk membawa pasien.

"Cumankan dari Loumadoro naik oto (mobil) samapi di pertengahan ofor dengan rakit setelah itu di sebelah kali (sungai) mobil ambulance sudah jemput," tuturnya.

Baca Juga: Mimpi Terwujud di Bulan September 2023, Segala Doa Zodiak Ini Jadi Kenyataan

Meski demikian, ia juga menegaskan kejadian membawa pasien mengunakan rakit bambu sudah berulangkali terjadi.

"So (sudah mau) hampir satu tahun pake (gunakan) rakit begitu (gitu)" tegasnya.

Oleh karena itu, Ia berharap kepada Pemerintah agar bisa turun langsung ke lokasi atau menyediakan sarana dan fasilitas kesehatan yang memadai.

"Kalau kami masyarakat punya harapan kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah langsung turun ke lokasi biar tahu keluhan masyarakat. Khusunya akses transportasi laut maupun darat," harapnya.

Baca Juga: Inilah 6 Zodiak yang Bakal Dikerubungi Energi Positif di Bulan September 2023, Banyak Hal Baik!

Sebelumnya diberitakan, Viral di media sosial yang memperlihatkan sebuah unggahan foto beberapa orang yang berjuang membawa pasien untuk berobat ke Puskesmas.

Ironisnya pasien atau orang sakit yang dibawah tidak mengunakan mobil ambulance maupun fasilitas umum miliki Pemerintah setempat.

Kejadian tersebut diunggah akun Facebook, @Ahi Labuha, pada Rabu 30 Agustus 2023. Dalam unggahnya tampak terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang sakit di naikan di perahu terbuat dari bambu untuk menyebrangi sungai lantaran tidak ada jembatan penghubung.

Kejadian itu terjadi, kata dia, di Desa Loumadoro dan Aru Burung, Kecamatan Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Menurutnya, di Morotai yang terjadi hal seperti ini hayan di Kecamatan Pulau Roa. "Hanya ada di kec. pulau Rao Desa Loumadoro dan Aru Burung kalau ada pasien atau Orang sakit, harus menyebrangi sungai pakai Rakit menuju PUSKESMAS," tegasnya.

Baca Juga: Warung Sego Pecel Bu Mus, Usaha Makanan Jawa dengan Pecel yang Beda diseluruh Jakarta

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini masyarakat Pulu Rao hanya membutuhkan orang yang mampu merubah Pulau Rao.

"Torang (kami) Butuh orang yg mampuh merubah masa depan Pulau Rao, bukan krna emosional keluarga ataupun Materi. Biarlah fakta yg menjelaskan semua ini??," ujarnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x