JURNAL SOREANG– Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), turut berpartisipasi dalam rangkaian seminar, pameran, dan pertemuan keempat Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20 serta pertemuan Menteri Pendidikan (Education Ministers Meeting/EMM) G20 di Pune, belum lama ini.
Rangkaian acara ini menutup agenda EdWG di bawah Presidensi G20 India tahun 2023.
Pada pelaksanaan seminar bertajuk “Memastikan Keterampilan Fundamental Literasi dan Numerasi dalam Konteks Pembelajaran Campuran” (Ensuring Foundational Literacy and Numeracy in the context of Blended Learning), Indonesia diwakili oleh Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani.
Dalam paparannya, Irsyad membagikan pengalaman dan praktik baik Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan fundamental siswa melalui reformasi kurikulum.
“Melalui kurikulum baru yang disebut Kurikulum Merdeka, kemampuan literasi dan numerasi menjadi komponen standar kompetensi lulusan yang diajarkan secara lebih kontekstual dan dipantau pencapaiannya melalui Asesmen Nasional,” tuturnya.
Turut berbicara dalam seminar adalah perwakilan dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Inggris, Persatuan Emirat Arab, Spanyol, Tiongkok, OECD, dan UNICEF.
Baca Juga: KTT ASEAN Takkan Kalah Indah Pemandangannya dengan G20, Sejumlah Tempat Disiapkan di Labuan Bajo NTT