JURNAL SOREANG - LRT Jabodebek ( Kereta Api Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) adalah transportasi berbasis rel dengan detail kompleks dan skala yang sangat besar. LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta dari kota-kota satelit di sekitarnya.
Dilansir dari laman Kemenhub, beroperasinya LRT Jabodebek diharapkan berkontribusi langsung terhadap berkurangnya penumpukan kendaraan pribadi di jalanan yang menyebabkan kemacetan parah.
Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas moda transportasi yang modern, cepat, aman, nyaman, serta murah ini untuk bermobilitas di Jakarta dan kawasan sekitarnya.
Baca Juga: 78 Tahun Merdeka, Akhirnya Belanda Kembalikan Barang Jajahan Kepada Indonesia
Presiden Jokowi, seperti yang dilansir banyak media, mengungkapkan optimisnya dengan beroperasinya LRT akan dapat mengurai kemacetan di Jakarta setelah mendengar penjelasan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi perihal kapasitas LRT yang mampu mengangkut 500 ribu penumpang per hari.
Jika digabung dengan penumpang KRL Jabodebek yang kapasitasnya mampu menampung sebanyak 1,2 juta orang per hari, maka total daya angkut kedua jenis kereta tersebut mampu membawa 1,7 juta penumpang per hari.
“Rencana besarnya pembangunan LRT ini memang untuk mengatasi kemacetan di Tol Jakarta Cikampek dan Tol Jagorawi," kata Budi.
LRT Jabodebek akan beroperasi berjalan melintasi rel terpadu yang bisa melaju secara otomatis tanpa masinis dengan kecepatan 80 km/jam yang digerakkan oleh tenaga listrik serupa KRL dan MRT.