Baca Juga: 5 Tips Ampuh Menghilangkan Jerawat untuk Kulit Mulus dan Bersinar
Soekarno Berawal dari "Karna"
Dilansir dari buku Biografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat, supaya tidak sakit-sakitan lagi, Raden Soekemi yang sangat memahami dan menyukai kisah-kisah Mahabhrata mengganti nama Kusno menjadi Karna.
Dalam kisah Mahabharata, Karna adalah sosok pahlawan berbadan besar dan kuat. Bung Karno yang pada saat itu bahkan belum memasuki usia remaja merasa senang mendengar nama baru dari sang Ayah.
Selain besar dan kuat, sosok ksatria Karna terkenal dengan keberanian, setia kawan dan kesaktiannya. Pada nama itu diberikan pada Kusno, Raden Soekemi merapalkan harapan kepada putra sang Fajar, "Aku selalu berdoa agar engkau menjadi seorang patriot dan pahlawan besar bagi rakyatnya." Ucap Ayah Bung Karno yang berpuluh-puluh tahun kemudian menjadi kenyataan.
Baca Juga: Seniman Asal Jawa Barat Akan Geruduk Tasmania, Australia, Ini Pertunjukkan yang Akan Ditampilkan
Dari Karna menjadi Soekarno
Nama Karna dan Karno artinya sama saja, tetapi bagi orang Jawa "a" berubah menjadi "o". Nama Karna ditambah awal "Su" yang maknanya: Paling baik.
Sebenarnya nama Bung Karno saat itu penulisannya, "Sukarno". Namun disesuaikan dengan ejaan Belanda yang mengubah SU menjadi SOE. Sehingga sejak duduk dibangku sekolah Bung Karno mematenkan tanda tangannya dengan ejaan Soekarno.***