JURNAL SOREANG - Tanggal 20 Mei bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang ditetapkan Presiden Soekarno sejak tahun 1948.
Presiden Soekarno untuk pertama kali memerintahkan menggelar peringatan Harkitnas dilaksanakan di Yogyakarta. Pada umumnya anak-anak sekolah dan instansi-instansi akan menggelar upacara untuk memperingatinya.
Pada tahun 2023 peringatan Harkitnas memasuki tahun yang ke 114. Masih ingat kah dengan sejarah mengapa 20 Mei dipilih sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Baca Juga: Memanas! Babak Baru Pasca Gugatan Cerai Virgoun, Berikut Kondisi Inara Rusli Saat Ini
Simak sejarah singkatnya,
Bermula dari 2 Peristiwa Penting
Laman resmi Kemendikbud menyebutkan 20 Mei adalah tanggal kelahiran sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo, yang didirikan Dr Soetomo bersama para mahasiswa STOVIA tahun 1908. Adapun gagasan utama didirikannya organisasi yang memiliki arti "berbudi luhur", bisa meningkatkan harkat dan martabat rakyat Indonesia kala itu.
20 Tahun kemudian, pada tanggal 20 Oktober 1928 para pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda yang turut menjadi tanda pemikiran dan jiwa nasionalis bangsa terus mengalami perkembangan dan peningkatan.
Baca Juga: PPDB 2023 Kota Bandung Dibuka, Ini 53 SMP Terakreditasi A Lengkap dengan Alamatnya
Pada saat itu Indonesia masih berada dibawah pemerintah Hindia-Belanda, dengan kemunculan
Organisasi pemuda terpelajar ini lah kemudian usaha-usaha untuk mencapai kemerdekaan dimulai, hingga tercapainya pada tahun 1945.
Kaum terpelajar yang berkumpul dalam organisasi-organisasi periode awal pendirian NKRI, membuat perubahan yang nyata sehingga dapat dikatakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Dasar Hukum
Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan sebagai hari nasional melalui Kepres No. 316 Tahun 1959, namun meski ditetapkan sebagai Hari Nasional, 20 Mei bukan merupakan tanggal merah atau hari libur.
Monumen Peringatan
Untuk mengabadikan momentum bangkitnya kesadaran bangsa yang memulai pergerakan menuju kemerdekaan, dibangun lah sebuah museum Kebangkitan Nasional yang terletak di Jl. Abdul Rachman Saleh No. 26, Kec. Senen Jakarta Pusat.
Gedung ini menyimpan banyak sekali dokumentasi tentang organisasi pergerakan, kesehatan dan sekolah-sekolah pada masa perjuangan.
Selain itu, di Jl. Dr. Wahidin, Kota Surakarta berdiri kokoh sebuah tugu berbentuk lilin yang dinamai Tugu Kebangkitan Nasional, didirikan sejak tahun 1933 sebagai peringatan 25 Tahun lahirnya Budi Oetomo.
Pesan Moral
Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tahun, agar dihayati sebagai perjuangan bangsa untuk maju bersama dan tidak boleh ada yang tersisihkan. Hal tersebut pernah diungkapkan Presiden Jokowi dalam sebuah peringatan Harkitnas.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang