Network
JURNAL SOREANG - Tengah ramai di jagat sosial media seorang guru muda di Pangandaran bernama Husein Ali Rafsanjani.
Untuk diketahui kasus dari Husein ini cukup panjang dan melibatkan instansi negara serta pekerjaannya sebagai guru sekaligus PNS.
Masalah awalnya ketika Husein diharuskan membayar sejumlah uang ketika Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR) 2020.
Terdapat sejumlah biaya yang sifatnya memaksa kepada peserta latsar CPNS tersebut seperti biaya transportasi.
Husein menilai, ada ketidakwajaran dari biaya yang dibebankan kepadanya serta peserta Latsar.
Bahkan Husein menduga ini adalah pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan Pemkab Pangandaran.
Baca Juga: Kabar Bahagia! 3 Weton Berikut ini Terima Banyak Rezeki dan Keberuntungan di Sepanjang Mei 2023
Karena keberatan, Husein lantas melaporkan dugaan pungli tersebut.
Namun alih-alih mendapat pencerahan, masalah ini justru bertambah besar setelah ia melaporkan dugaan pungli.
Husein mengaku dirinya mendapat intimidasi hingga dia terpaksa mengundurkan diri sebagai ASN.
Guru muda ini kemudian menarik laporan tersebut, karena ada ancaman yang menyudutkan Husein.
Dalam video terbaru yang diunggah di akun TikToknya, Husein mengomentari Kepala BKPSDM Pangandaran Doni Hamdani.
Doni menyebut sosok guru muda ini tidak layak menjadi PNS karena tak lolos tes kejiwaan.
Menanggapi hal tersebut, Husein mengaku sudah lelah. Sambil bergetar serta mata berkaca-kaca, ia menanggapi soal dirinya yang dianggap tidak lolos tes kesehatan jiwa.
"Saya cuma mau bilang, saya capek," kata Husein.
"Saya cuma pengen ngajar pak. Saya guru, saya cuma pengen ngajar. Udah itu aja pak," sambungnya.
Kini Husein mengungkap kalau dirinya tak mau ambil pusing tentang kesehatan jiwa tersebut.
"Bapak mau bilang saya tidak layak, saya tidak sehat secara jiwa terserah bapak," ujarnya.
"Kalo itu bisa bikin semua ini selesai, saya iya-in semua pak. Terima kasih," pungkasnya.***
