Gunung Puntang Ternyata Buat Rekor Hebat yang Mengguncang Dunia, Ini Prestasinya yang Terus Diperingati

- 8 Mei 2023, 05:41 WIB
Pada 6 Mei 1923, tepat seratus tahun lalu, Gunung Malabar, Cimaung, Kabupaten Bandung, menjadi tempat bersejarah bagi lompatan teknologi radio awal abad ke-20.
Pada 6 Mei 1923, tepat seratus tahun lalu, Gunung Malabar, Cimaung, Kabupaten Bandung, menjadi tempat bersejarah bagi lompatan teknologi radio awal abad ke-20. /Istimewa /

Pemancar radio itu begitu mewah, megah, dan besar. Bentangan antena pemancar sinyalnya terbentang di antara Gunung Malabar dengan Gunung Halimun. Pemancar ini, menjadi pemancar radio nirkabel terbesar dengan antene terpanjang di dunia.

"Stasiun Radio Malabar menjadi salah satu alat transmisi paling kuat yang pernah dibuat, ungkap guru besar pemegang callsign YC1CDN ini," katanya.

Stasiun Radio itu menggunakan medium yang dibentangkan antara dua gunung sebagai antena. Berada di ketinggian 350 meter dari dasar lembah. Membentang sepanjang dua kilometer. Pemancarnya, disimpan di dalam gedung megah.

 

Bagaimana menghidupkan radio itu?
Willem Smit & Co’s Transformatoren fabriek, memasok kumparan besar dan beberapa trafo. Sementara generator dipasok oleh Smit Slikkerveer.

Sebagai pendukungnya, dibangun pembangkit tenaga listrik, mulai dari PLTA Dago, PLTA Plengan dan PLTA Lamadjan, serta PLTU di Dayeuhkolot.

Seratus tahun telah berlalu. Stasiun radio terbesar dan termegah di dunia itu, kini tinggal reruntuhan bangunan tua.

Stasiun radio tersebut hancur bersamaan dengan pendudukan tentara Jepang dan peristiwa Bandung Lautan Api. Para pejuang, tidak ingin, stasiun radio ini digunakan oleh Belanda untuk komunikasi tentara di Indonesia ke negaranya.

Baca Juga: Tahun Baru Jangan Lupa Ngopi, Kopinya dari Gunung Puntang yang Diminum Presiden Jokowi, Ini Alasannya!

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah