Kolaborasi! Akselerasi Program Transisi Energi, PLN dan Jepang Matangkan Skema ETM dan JETP

- 8 Maret 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi Petugas PLN sedang bekerja memperbaiki jaringan karena lokasi tersebut digenangi banjir.
Ilustrasi Petugas PLN sedang bekerja memperbaiki jaringan karena lokasi tersebut digenangi banjir. /PLN/

JURNAL SOREANG - PT PLN (Persero) mematangkan skema Just Energy Transition Partnership (JETP) berkolaborasi dengan Jepang untuk bisa mempercepat eksekusi proyek transisi energi.

Salah satunya dengan menambah pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dan memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam kunjungannya ke Jepang menjelaskan PLN melakukan banyak agenda untuk bisa mengurangi emisi karbon, salah satunya lewat memensiunkan PLTU.

Baca Juga: Ibu Iriana dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju Kunker ke Lampung, Ini Agendanya

Sejalan dengan itu, PLN sudah menunda 14,2 GW PLTU baru yang semestinya masuk ke sistem dan menggantikannya dengan pembangkit berbasis EBT.

"Strategi dan langkah kami dalam mengurangi emisi karbon sudah terbukti nyata. Melalui berbagai upaya yang sudah dan akan kami lakukan, kami menargetkan penurunan emisi hingga 9,8 juta ton CO2 pada tahun 2030 mendatang," ujar Darmawan melalui keterang tertulisnya yang diterima Jurnal Soreang.

Darmawan juga menjelaskan upaya penurunan emisi yang dilakukan PLN hari ini adalah melalui teknologi co-firing di 52 PLTU milik PLN.

Baca Juga: Sugih Banget! 4 Weton Ini Banjir Hoki di Bulan Maret dan Menjelang Ramadhan, Apakah Anda Masuk Daftar?

Hingga 2025 mendatang PLN membutuhkan hingga 10,2 juta ton biomassa untuk bisa memenuhi kebutuhan co-firing.

PLN juga akan mengembangkan pembangkit EBT dan akan mendominasi bauran energi hingga 52 persen.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x