Baca Juga: Wajib Coba! Sensasi Makan Makanan Sunda di Tengah Sawah, Sayurannya Hidroponik Lho
Namun meskipun agama baru ini telah menjadi agama mayoritas di daerah Toraja, tidak serta merta mampu mengubah dan menggeser pandangan hidup masyarakat Toraja yang begitu lekat dengan kepercayaan leluhurnya. Agama-agama baru yang berkembang di daerah ini tetap berjalan berdampingan dengan kepercayaan Aluk Todolo.
Sebabnya ritual-ritual adat yang merupakan sisa dari kepercayaan masa lalu orang Toraja tetap bertahan dan masih dapat kita saksikan hingga saat sekarang. Salah satunya adalah ritual ma’badong yang masih tetap dilaksanakan meskipun orang Toraja yang telah meninggal akan dikubur secara Kristiani, termasuk keluarganya yang masih hidup telah memeluk agama Kristen.
Bagi masyarakat di perkotaan, melakukan ritual ma’badong dirasakan cukup sulit sehingga jarang kita temui. Masyarakat Toraja yang tinggal di tengah kota merasa takut untuk melaksanakan ritual ini, terutama kepada golongan fundamentalis yang tidak memiliki kepekaan dan tingkat toleransi yang tinggi ditakutkan dapat merusak pelaksanaan ritual adat mereka.
Baca Juga: Prediksi Reza Indragiri Soal Vonis Sambo Terbukti Benar, Bagaimana dengan Prediksi Vonis Bharada E?
Namun bagi mereka yang tinggal di wilayah pinggiran kota masih sering melakukannya, meskipun tidak diikuti upacara rambu solo, disebabkan pelaksanaannya haruslah di kampung halaman saja yaitu di Toraja, ritual ma’badong tetap dilakukan. Dengan berbekal halaman rumah yang cukup sempit atau menggunakan bagian jalan raya, ritual ini tetap dapat berlangsung khidmat dan sakral.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang