Presiden mengatakan bahwa dengan adanya penyediaan pembiayaan KUR tersebut, Provinsi Aceh dapat memperkuat dan mengembangan perekonomian.
"Ekonomi akan tumbuh kalau sebuah negara, atau sebuah provinsi, atau sebuah daerah itu peredaran uangnya makin banyak. Sehingga kalau tadi dijatah oleh Pak Dirut Rp3 triliun itu akan men-_trigger_, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh," ucap Presiden.
Baca Juga: Presiden Jokowi Serahkan KUR Klaster dan Salurkan Dana melalui LPDB KUMKM, Ini Kelebihan KUR Klaster
Lebih lanjut, Kepala Negara menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh pada tahun 2022 sudah tumbuh menjadi 4,21 persen. Presiden mengatakan bahwa hal tersebut juga patut untuk disyukuri.
"Kita juga patut bersyukur alhamdulillah di 2020 di Aceh ekonomi tumbuhnya minus, minusnya 0,37 (persen) dan tahun kemarin 2022 ekonomi Aceh sudah tumbuh plus 4,21 (persen). Ini patut kita syukuri, jangan lupa bersyukur, jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita dari minus 0,3 (persen) menjadi plus 4,2 (persen). Sekali lagi ini patut kita syukuri," tutur Kepala Negara.
Turut hadir mendampingi Presiden pada kesempatan tersebut antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki, dan Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi.***