Network
"Tanpa mengucapkan kata apapun, Brigadir J membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh saksi Putri Candrawati dan melakukan kekerasan seksual terhadap saksi Putri Candrawath. Bahwa dikarenakan keadaan Saksi Putri Candrawati yang sedang sakit kepala dan tidak enak badan, serta kedua tangannya dipegang oleh Brigadir J, saksi Putri Candrawati secara tidak berdaya hanya dapat menangis ketakutan dan dengan tenaga lemah berusaha memberontak," ucap kuasa hukum Ferdy Sambo.
Pengacara menyebut, saat Putri Candrawati dilecehkan, ada suara seseorang seakan-akan hendak naik ke lantai dua. Saat itu, tim pengacara mengklaim Brigadir J panik dan meminta tolong ke Putri Candrawati agar diam.
Baca Juga: Proses Ekshumasi Korban Tragedi Kanjuruhan, Polri Libatkan Pihak Lain, Siapa?
Bahkan, kata pengacara Ferdy Sambo, Brigadir J yang saat itu ketakutan meminta tolong dengan berkata 'tolong bu, tolong bu', sambil memakaikan lagi baju PC.
Lalu, Brigadir J menutup pintu kayu berwarna putih dan memaksa Putri Candrawati untuk berdiri agar menghalangi orang yang akan naik ke lantai dua.
Saat itulah, lanjut pengacara Sambo, PC menolak permintaan Putri Candrawati dengan cara berusaha menahan badannya. Brigadir J yang tak terima lantas membanting Putri Candrawati ke kasur.
Setelah membanting Putri Candarwati ke kasur sebanyak dua kali, Brigadir J keluar dari kamar PC lalu merokok di teras depan jendela.
Menurut pihakFerdy Sambo, saat itulah Kuat Ma'ruf datang menghampiri, Namun Brigadir J disebut lari seolah-olah ketakutan sambil menghindari Kuat.***
