"Kenapa ? karena pintu ditutup, di dalam ditembakkan gas air mata, masa ke tribun, ini kan menyuruh orang keluar, tapi pintu ditutup, ini lah yang menyebabkan banyak orang yang meninggal, karena berdesak-desakkan, siapa yang membuat skenario kerusuhan ini ? ujar Aryanto Sutadi.
"Jadi keenam tersangka ini memang bersalah, tetapi yang harus dicari juga adalah siapa yang mendesign kerusuhan ini, agar tidak terjadi lagi dikemudian hari" ujar Aryanto Sutadi.
"Karena sebetulnya polisi juga sudah tahu gas air mata ini akan membahayakan, dan sudah tahu tidak boleh digunakkan di tempat tertutup, mengenai pintu stadion Kanjuruhan yang tertutup, orang biasa juga tahu kalau kerusuhan harusnya dibuka, siapa yang mendesign kejadian ini " ujar Aryanto Sutadi.
"Kalau kita hanya fokus kepada apa yang terlihat, hanya menghukum yang keliatan bersalah saja, tentunya enak dong yang nyuruh" ujar Aryanto Sutadi.
"Pintu stadion Kanjuruhan Malang tidak dibuka padahal di dalam ada kerusuhan, malah ditinggal begitu saja, orang goblok pun tahu harusnya itu pintu dibuka" ujar Aryanto Sutadi.
"Kemudian mengapa ada tembakkan gas air mata ke arah tribun, harus diselidiki kenapa menembak, apakah ada kelalaian apa ada yang menyuruh, tapi saya yakin bukan hanya kelalaian, polisi harus menyeldiki kejadian ini, jika tidak biarlah Tuhan yang hukum" ujar Aryanto Sutadi.***