Sang atasan pun ikut berbicara dan turut meminta maaf dari keluarga korban.
"Kalau sudah begini ya dimaafkan, karena sudah bertemu langsung," ucap suara diduga ibu korban yang disusul tawa canggung dari semua yang hadir.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, 29 Saksi Diperiksa Tim Penyidik Gabungan, Siapa Saja?
Menanggapi video singkat tersebut pendapat warganet terpecah, ada yang memberi apresiasi positif dan sebaliknya.
'Respect. Akui kesalahan. Ini pengadilan yang tepat untuk kesalahan ini. Kalau yg ibu dan yang bersangkutan legowo memaafkan. Yg lain mau gk mau harus ikut mengikuti untuk memaafkan' tulis @s***a.
'Hargai keberanian dia buat ngaku dan tampil dipublikasikan via video, terlebih ngomong ke komandan. Urusan hukuman emang biarkan sesuai arahan komando aja Semoga para polisi yang berbuat salah juga mau ngaku kayak personil TNI ini ya," komentar @b***a.
'Hargai dulu permintaan maaf dan sudah berani bertamu ke rumah korbannya. Kita sendiri belum tentu bisa/berani kan? Tapi tetap harus diberi sanksi yg tegas,' cuit @a***a.
'Tetap harus dipidana min. Perbuatan penganiayaan jelas melanggar hukum. Tindakan tegas jadi penada bagi aparat yang lain. Tidak boleh semena mena sama orang lain,' cuit @f***o.
'Gak perlu ada glorifikasi "salut" "kstaria" bla bla? ngaku karna videonya sudah nyebar kemana-mana, coba klo misalnya gak ke ciri apa masih mau dateng minta maaf? tentara kok nyerang bocah tanpa senjata, dari belakang lagi," cuit @a***d.