Ada juga yang menyebutkan bahwa alasan gas air mata ditembakkan karena Aremania dan Aremanita ricuh lantaran tidak bisa menerima kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya pada kompetisi BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Namun, penyebab pasti tragedi maut di Stadion Kanjuruhan masih belum dijelaskan, lantaran hingga saat ini pihak kepolisian, PSSI, dan pihak terkait lainnya masih melakukan investigasi.
Masyarakat berharap tragedi maut Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi pada kompetisi olahraga manapun.
Diketahui bahwa kompetisi BRI Liga 1 untuk sementara waktu dihentikan seiring investigasi yang dilakukan terkait tragedi maut Stadion Kanjuruhan.***