JURNAL SOREANG- Genderang muktamar Persatuan Islam (Persis) dan Persis Istri (Persistri) sudah mulai terasa.
Pihak panitia sedang melakukan persiapan akhir si lokasi Hotel Sutan Raja Soreang yang akan menjadi pusat pelaksanaan muktamar dari Sabtu-Senin, 24-26 September 2022.
Rencananya muktamar akan dibuka Wapres KH. Ma'ruf Amin yang akan dihadiri sejumlah pejabat Pemprov Jabar maupun Pemkab Bandung serta tokoh partai politik dan ormas Islam.
Baca Juga: Muktamar Persis Siap Digelar di Soreang, Pembukaan Pada Sabtu Ini Oleh Wapres
Menurut Ketua panitia muktamar Persatuan Islam (Persis), Ustaz Haris Muslim, muktamar Persis siap digelar bertempat di Hotel Sutan Raja Soreang.
" Rencananya pembukaan oleh Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin pada Sabtu, 24 September 2022 pukul 08.00 sampai 12.00 WIB," katanya.
Pembukaan akan diikuti 1.200 orang terdiri atas 600 orang dari Persis dan 400 orang Persistri.
"Sedangkan 200 orang dari undangan khusus baik pejabat pemerintah maupun tokoh-tokoh ormas Islam dan partai politik," kata Haris di Hotel Sutan Raja.
Dia menambahkan, rencananya muktamar Persis dari Sabtu sampai Senin, 24-26 September 2022.
"Pada saat bersamaan juga digelar muktamar Persistri dengan pembukaan di Soreang, tapi pelaksanaan muktamar di Hotel Horison Kota Bandung," katanya.
Baca Juga: Jelang Usia 1 Abad, Persis Gelar Muktamar XVI Usung Transformasi Gerakan Dakwah
Mengenai agenda muktamar Persis, Ustaz Haris yang juga Sekum PP Persis menyatakan, muktamar untuk membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan.
"Sebenarnya kepengurusan yang dipimpin KH. Aceng Zakaria dari tahun 2015-2020, namun diperpanjang dua tahun akibat pandemi," katanya.
Selain membahas laporan pertanggungjawaban pengurus lama juga akan diadakan pembahasan tatib dan Qanun Asasi (AD) dan Qanun Dalhili (ART).
"Pembahasan lainnya adalah Rencana jihad atau program kerja lima tahun ke depan dan rekomendasi/bayan," katanya.
Hal yang menyita perhatian adalah pemilihan ketua umum PP Persis yang akan berlangsung pada Minggu malam Senin (25 September 2022).
"Kalau merujuk kepada draft pemilihan Ketua umum PP Persis, maka pemilihan diadakan secara langsung. Bisa juga dengan musyawarah mufakat dan bila tak tercapai mufakat dilanjutkan pemilihan langsung," katanya.
Mekanisme pemilihan ketua umum PP Persia dimulai dengan penjaringan calon dan pemilihan Ketua umum.
Kalau nama-nama yang beredar saat ini baik KH. Aceng Zakaria, Prof. Arief Latiful Hayat, Prof. Dadan Wildan maupun KH. Jeje Zaenudin diakui Haris masih sebatas nama yang beredar di internal Persis.
"Jadi atau tidaknya menjadi calon nanti pas muktamar dengan diusung peserta Muktamar," ujar Haris yang juga disebut layak sebagai calon ketua umum PP Persis.***