Data tersebut diperoleh oleh peretas yang menamakan dirinya ShinyHuners.
Baca Juga: Ternyata Ada Juga Pasutri yang Genophobia, Takut Hubungan Intim, Apa Penyebab dan Dampaknya?
Menanggapi hal tersebut, Bhineka langsung melakukan investigasi internal. Mereka juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
2. Data KPU
Di bulan yang sama, Mei 2020, data pemilih KPU kembali bocor. Data juga dijual di forum peretasan.
Kebocoran itu diungkapkan oleh konsultan keamanan siber Israel, Under the Breach. Data yang dijual meliputi nama, alamat, NIK, hingga nomor KK.
Setelah ditelusuri, data tersebut merupakan data pemilih tahun 2013.
3. Data Covid-19
Pengguna Raid Forum "Database Shopping" mengaku menjual data berisi daftar 230 ribu WNI terkait Covid-19. Peristiwa itu terjadi pada Juni 2020.
Bocoran data COVID-19 yang ditawarkan berisi tanggal laporan, nama, kebangsaan, jenis kelamin, usia, nomor telepon, alamat tempat tinggal, jenis kontak, hubungan kasus, tanggal awal risiko, tanggal sakit, tanggal rawat jalan.