Muktamar Saat Usia Persatuan Islam (Persis) Tepat 99 Tahun, Berikut Makna Strategisnya Menurut Dadan Wildan

- 20 Agustus 2022, 21:20 WIB
Prof. Dr.  H. Dadan Wildan, MHum soal muktamar Persis pada September mendatang
Prof. Dr. H. Dadan Wildan, MHum soal muktamar Persis pada September mendatang /Istimewa/

Baca Juga: Siap Gelar Muktamar XVI, Ini Makna Tema Muktamar Persis di Kabupaten Bandung pada 23-25 September 2022

Dalam menjalankan risalah dakwah, kita harus berkaca kepada para tokoh PERSIS di awal abad 20 yang mampu menjadikan organisasi ini menjadi besar dan mempunyai daya tarik tersendiri.

Melalui daya tanggap dan apresiatipnya terhadap pemikiran keislaman universal dan keperdulian terhadap pemberdayaan kaum muslimin, para tokoh PERSIS mampu merespon berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan, baik dari perspektif Islam maupun sosial kemasyarakatan.

Seratus tahun ke depan, PERSIS dapat lebih menegaskan lagi posisi dan eksistensinya sebagai salah satu ikon penting pergerakan Islam di Indonesia.

Dalam Muktamar ke-XVI PERSIS ini, PERSIS harus melakukan renungan dan apresiasi aktual ke depan dalam berbagai bidang baik dalam bidang pendidikan dan dakwah maupun partisipasi aktif dalam kegiatan politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.

Baca Juga: Jelang Muktamar Persatuan Islam (Persis): Siapa Figur Ketua Umum Persis Lima Tahun Ke Depan?

Menatap ke depan dan berpaling ke belakang bukan saja perintah dalam suatu kaidah ushul para ulama, tetapi juga cerminan sikap dari organisasi pembaharu yang selalu apresiatif terhadap tradisi dan khasanah pemikiran sebelumnya sekaligus melakukan reflektif dan antisipatif terhadap perkembangan zaman dan tuntutan dakwah yang berubah cepat.

Awal abad ke-20, di awal berdirinya, PERSIS tampil sebagai organisasi pemikiran islam yang berpengaruh di negeri ini. Sebaliknya, di awal abad ke-21, di era digital dan kesejagatan, di era pemikiran umat yang semakin bebas dan liberal, tentu PERSIS harus kembali menunjukkan jati dirinya sebagai organisasi pemikiran Islam.

Sayangnya, dalam seratus tahun ini belum banyak lahir ulama sekaliber Ahmad Hassan, Mohammad Natsir, Isa Anshary, Ustad Abdurrahman, Ustad Latif Mukhtar, dan Ustad Shiddiq Amien, misalnya.

Baca Juga: Soreang Akan Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan Muktamar XVI Persatuan Islam (PERSIS), Ini Agendanya

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah