Menag Buka Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) PTKN 2022 di UIN Bandung, Berikut Pesannya

- 11 Agustus 2022, 14:11 WIB
Menag Gus Yaqut dan para pejabat lainnya saat bermain angklung di pembukaan Pesona I PTKIN
Menag Gus Yaqut dan para pejabat lainnya saat bermain angklung di pembukaan Pesona I PTKIN /UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi membuka even Pekan Seni dan Olahraga (PESONA) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) tahun 2022 di kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa 9 Agustu malam.

Kirab Nusantara, karnaval budaya lengkap dengan baju adat dan memainkan angklung menjadi pembuka PESONA I PTKN yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kemenag Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T., Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Suntana, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Kemenag Jawa Barat, Ajam Mustajam, Rektor PTKN dan Wakil Rektor se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan apresiasinya atas terlaksananya even besar pertama yang melibatkan 61 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Indonesia.

Baca Juga: 3 Ribu Mahasiswa Akan Bertanding dalam Pesona PTKN, Tuan Rumah UIN Bandung Tegaskan Sudah Siap

Gus Yaqut menyampaikan pertandingan olahraga merupakan pertandingan prestasi. Melalui PESONA ini, kita jadikan sebagai ikhtiar untuk memotivasi kalangan akademisi dan masyarakat untuk mencintai olahraga. Apakah itu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga rehabilitasi, dan olahraga prestasi.

Setidaknya even ini dapat dijadikan sebagai piranti mengembangkan olahraga prestasi yang bertujuan untuk meraih prestasi dengan cara mengikuti pertandingan atau perlombaan.

Gusmen berpesan, terutama kepada para peserta dan kontingen PESONA I agar menjaga sportifitas.

Baca Juga: UIN Sunan Gunung Djati Bandung Siap Gelar PESONA I PTKN Tahun 2022, Ini Bukti Keseriusannya

"Olahraga dan agama adalah tarikan nafas yang tidak dapat dipisahkan. Seperti saat kita menyaksikam pertandingan sepak bola, jika ada pemain yang mencetak gol maka secara spontan dia akan melakukan sujud syukur untuk yang beragama Islam atau memalangkan tanda salib untuk yang beragama Nasrani ataupun menadahkan tangan untuk berdoa. Olahraga itu mencari prestasi, siapa yang ulet dia yang menang," jelasnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah