Dia mengakui penghasilan dari jualan bubur tak tentu, tapi setiap harinya disisihkan untuk nabung pergi haji sebab cita-cita sejak muda yakni pergi haji. "Cukup lama nabungnya, tapi saya tetap sabar,” sambungnya.
Ibu beranak tiga dan sudah memiliki cucu ini sejak memulai usahanya sudah mencanangkan program Jumat Berkah.
Pada hari-hari biasa harga setiap porsi buburnya dihargai Rp7 ribu, maka setiap Jumat harganya menjadi Rp5 ribu.
Ia pun menggratiskan buburnya bagi orang yang ingin makan bubur, tapi tidak punya uang.
“Jumat berkah ini sudah saya lakukan sejak memulai usaha ini. Saya cari berkahnya dengan menurunkan harga jualan saya,” ujar wanita yang selalu melafalkan kalimat syukur saat berbincang.
“Saya juga sering memberi bubur gratis pada yang mau bubur tapi ngga punya uang, saya kasih, saya ikhlas sekali, yang saya cari kan tabungan nanti di akhirat, yang penting ikhlas, itu kuncinya,” kata Warsini yang tinggal di wilayah Muara Jawa, Balikpapan.
Ia mengaku, di setiap Jumat ia terkadang mendapat pesanan bubur dari dari perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar tempat jualan.
“Perusahaan tahu Jumat berkah itu, sehingga banyak pesan untuk karyawannya, jumlahnya ngga tentu kadang ada yang 50 porsi sampai 100 porsi. Alhamdulillah senang, disyukurin saja,” terang Warsini yang ketiga anaknya melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi.