Evaluasi Haji 2022: Simak! Ketua Komisi VIII Soroti Ketersediaan Obat Hingga Makanan Basi, Berikut Lengkapnya

- 21 Juli 2022, 22:19 WIB
Evaluasi Haji 2022: Simak! Ketua Komisi VIII Soroti Ketersediaan Obat Hingga Makanan Basi
Evaluasi Haji 2022: Simak! Ketua Komisi VIII Soroti Ketersediaan Obat Hingga Makanan Basi /Unsplash.com

JURNAL SOREANG - Kabar terbaru datang dari Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 M, yang telah memasuki hari ke-46 pada 19 Juli 2022.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menyampaikan sejumlah catatan terkait pelaksanaan haji 2022.

Berdasarkan tinjauannya langsung di tanah suci, ia menyoroti kurangnya ketersediaan obat untuk jamaah haji.

Baca Juga: Prediksi Live Score RB Leipzig vs Liverpool, ada Head to Head Kedua Tim, Simak Penjelasan Lengkapnya

"Ada beberapa ketersediaan obat tidak terpenuhi. Saya tanya berapa lama tidak ada obat, hampir seminggu. Artinya perlu ada komunikasi yang baik antara petugas haji, kepala sektor dengan kemenkes," kata Yandri.

Tak hanya itu, Yandri juga menemukan banyaknya makanan basi, salah satunya disebabkan pengemasan yang dilakukan setelah makanan baru matang sehingga terjadi penguapan tinggi.

Kemudian ia juga menemui tertundanya jadwal makan lantaran jamaah haji terlalu lama beribadah sehingga ketika pulang makanan sudah basi. 

Baca Juga: Tes IQ:Yakin Punya Kemampuan Hitung Mumpuni? Jajal dalam Teka-Teki Ini, Geser 2 Batang Guna Perbaiki Persamaan

"Ya memang perlu ada juga cara pengemasan, kemudian ketaatan jamaah dalam hal makan, kemudian cara pendistribusian yang harus dibenahi," ucapnya. 

Diketahui, Wakil ketua MPR itu juga menemukan fasilitas yang tidak sesuai harapan saat wukuf di Arafah.

Padahal biaya yang sudah dibayarkan sudah naik empat kali lipat. Namun, fasilitas tenda yang disediakan terlalu padat dan kasurnya dinilai terlalu kecil.

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Perlu Diingat! Tiba di Madinah, Jamaah Gelombang 2 Diminta Patuhi Prokes, Simak Lengkapnya

Selain itu, jamaah haji yang antre ke kamar mandi terlalu panjang karena sedikitnya jumlah kamar mandi, terutama kamar mandi untuk jamaah haji perempuan.

"Makanya saya meminta kebutuhan kamar mandi perempuan itu mesti dua kali lipat dari laki-laki karena perempuan biasanya lama di kamar mandi. Jangan sampai saat mereka wukuf lama antre di WC. Itu saya lihat kemarin di Arafah," ujarnya.

Terkait temuan fasilitas yang dinilai tidak sesuai harapan, menurutnya hal itu perlu dibuat forum bersama.

Baca Juga: 20 Jam Tangan Termahal di Dunia, Wow Nomor 1 Harganya Hampir Rp1 Trilyun

Sehingga dari sisi pembiayaan pelayanan bisa dibahas dengan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji.

"Ke depan mumpung waktunya masih panjang, sebaiknya pemerintah Indonesia menginisiasi negara lain untuk mengetuk pintu Saudi agar duduk bareng agar bisa membuat komite atau forum bersama untuk mematangkan persiapan haji masa akan datang," tuturnya. 

Ada banyak temuan lain yang ia temui selama memantau pelaksanaan haji 2022 kemarin antara lain ketaatan petugas haji, dan pemondokan.

Baca Juga: Jadwal, Prediksi, H2H dan Formasi Bali United vs Persija di Liga 1, Serdadu Tridatu Selalu Menang Sejak 2019

Dengan begitu, Komisi VIII akan membentuk panja evaluasi haji ke depan. 

"Setelah musim haji selesai Komisi VIII akan bentuk panja evaluasi haji," ungkapnya.***

Editor: Raden Salma Widyadhana

Sumber: haji.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x