Diketahui, Wakil ketua MPR itu juga menemukan fasilitas yang tidak sesuai harapan saat wukuf di Arafah.
Padahal biaya yang sudah dibayarkan sudah naik empat kali lipat. Namun, fasilitas tenda yang disediakan terlalu padat dan kasurnya dinilai terlalu kecil.
Selain itu, jamaah haji yang antre ke kamar mandi terlalu panjang karena sedikitnya jumlah kamar mandi, terutama kamar mandi untuk jamaah haji perempuan.
"Makanya saya meminta kebutuhan kamar mandi perempuan itu mesti dua kali lipat dari laki-laki karena perempuan biasanya lama di kamar mandi. Jangan sampai saat mereka wukuf lama antre di WC. Itu saya lihat kemarin di Arafah," ujarnya.
Terkait temuan fasilitas yang dinilai tidak sesuai harapan, menurutnya hal itu perlu dibuat forum bersama.
Baca Juga: 20 Jam Tangan Termahal di Dunia, Wow Nomor 1 Harganya Hampir Rp1 Trilyun
Sehingga dari sisi pembiayaan pelayanan bisa dibahas dengan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji.
"Ke depan mumpung waktunya masih panjang, sebaiknya pemerintah Indonesia menginisiasi negara lain untuk mengetuk pintu Saudi agar duduk bareng agar bisa membuat komite atau forum bersama untuk mematangkan persiapan haji masa akan datang," tuturnya.
Ada banyak temuan lain yang ia temui selama memantau pelaksanaan haji 2022 kemarin antara lain ketaatan petugas haji, dan pemondokan.