Network
JURNAL SOREANG - Jendral Polisi purnawirawan Sutanto tidak luput dari sejarah judi di Tanah Air.
Pasalnya, Sutanto dinilai berjasa telah memberangus gembong judi di Indonesia pada saat ia masih menjabat.
Nama Sutanto pun menjadi sorotan masyarakat Indonesia setelah berhasil memberantas praktik judi yang dinilai sangat meresahkan pada saat itu.
Pada tahun 2000, Sutanto berhasil menangkap gembong judi terbesar di Medan pada saat itu ia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara.
Sepak Terjangnya sebagai polisi yang dinilai berprestasi mengantarkan Sutanto menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008 silam.
Gebrakan Sutanto setelah dilantik SBY menjadi Kapolri adalah berangus judi atau togel.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 2022, Ridwan Kamil Berencana Kurban di Gaza Palestina atas Nama Eril dan Keluarga
Dirangkum JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 24 Juni 2022, berikut ini beberapa peristiwa penting semasa Sutanto menjabat sebagai Kapolri.
1. Pencanangan pemberantasan perjudian pada 100 hari pertama menjabat yang terhitung sukses dalam pelaksanaannya.
Saat resmi menjabat sebagai Kapolri, Sutanto perintahkan seluruh Kepala Kepolisian Daerah se-Indonesia untuk memberantas praktik judi.
Para Kapolda itu diberi waktu satu pekan olehnya untuk memberantas judi tanpa pandang bulu.
2. Penangkapan buronan terorisme asal Malaysia, Dr. Azahari.
3. Pengungkapan identitas para pelaku Bom Bali 2005.
4. Penyelesaian kasus penyuapan saat penanganan kasus pembobolan Bank BNI, dengan tersangka Brigadir Jenderal Polisi Ismoko, Komisaris Besar Polisi Irman Santosa dan Komisaris Jenderal Polisi Suyitno Landung.
Tak hanya itu, ada juga kasus lainnya yang menjadi perhatian Sutanto selama menjabat sebagai Kapolri.
Baca Juga: Tak Terima! Angel Lelga Terseret dalam Kasus Crypto Currency Angel Token: Nama Saya Rusak!
Di antaranyayakni korupsi, illegal logging, illegal mining, dan penyelundupan.
Selanjutnya, narkoba, aksi premanisme, pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan kecelakaan, ketidaktertiban, dan kemacetan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengangkat pria yang lahir 30 September 1950 itu menjadi Kepala Badan Intelijen Negara Indonesia (BIN) sejak 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011.
Sutanto yang juga diketahui sebagai teman diskusi dan satu kamar SBY saat sama-sama menempuh pendidikan di AKABRI yang lulus tahun 1973.
Selain itu, Sutanto juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995 hingga 1998.
Kemudian Sutanto sempat menjabat Kapolda Sumatra Utara tahun 2000 dan Kapolda Jawa Timur pada 17 Oktober 2000-Oktober 2002.***
