Mendesak, Merevitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Barat, Ini Langkahnya

- 24 Juni 2022, 06:01 WIB
Mendesak, Merevitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Barat, Ini Langkahnya
Mendesak, Merevitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Barat, Ini Langkahnya /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu provinsi target revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek.

Implementasi atas kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17 tentang Revitalisasi Bahasa Daerah ini diwujudkan Kantor Bahasa NTB melalui kegiatan diskusi kelompok terpumpun koordinasi antarinstasi.

Mengangkat tema “Koordinasi Antarinstasi dalam Rangka Implementasi Model Pelindungan Bahasa Daerah”, Kantor Bahasa NTB mendorong generasi muda untuk menjadi penutur aktif bahasa daerah. Harapannya, akan semakin tinggi minat dan semangat kaum muda mempelajari bahasa daerah melalui berbagai media yang tersedia saat ini.

Baca Juga: Miris! Tiap 2 Minggu Ada Satu Bahasa Daerah yang Punah

Dalam koordinasi tersebut, Kepala Badan Bahasa, Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz mengatakan, kepunahan bahasa terjadi terutama karena para penuturnya tidak lagi menggunakan dan/atau mewariskan bahasa tersebut kepada generasi berikutnya.

Menurutnya, bahasa akan hidup jika selalu digunakan dan revitalisasi dilakukan untuk menghambat agar bahasa daerah tidak punah. “Oleh karena itu, prinsip kita pada revitalisasi bahasa kali ini adalah bagaimana bahasa daerah itu dapat dipakai secara meluas oleh semua penutur bahasa itu, terutama generasi mudanya,” ujarnya, di Mataram, Jumat (17/6).

Aminudin Aziz meyakini, pentingnya kecintaan terhadap bahasa daerah ditanamkan pada generasi muda adalah agar di masa depan ada yang melestarikan kekayaan bahasa daerah tersebut.

Baca Juga: Sasar Generasi Muda, Festival Tunas Bahasa Ibu Jadi Puncak Revitalisasi Bahasa Daerah

Oleh karena itu, upaya revitalisasi bahasa daerah ini melibatkan semua unsur antara lain pemerintah sebagai fasilitator, masyarakat sebagai penutur dan penggunanya, pegiat dan sekolah yang ikut andil dalam memberikan pembelajaran bahasa daerah.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x