“Tanaman bisa menjadi rempah karena ada pengetahuan orang-orang selama bergenerasi. (Masyarakat perlu) Pengetahuan tentang tanaman mana yang memberi manfaat bagi kehidupan, baik pangan, kesehatan, obat-obatan, dan lain-lain, termasuk di Ternate,” tutur Dirjen Hilmar yang mendukung rempah untuk dijadikan sebagai identitas kota Ternate.
Pada kesempatan ini pula ia menyampaikan bahwa Kemendikbudristek mendukung rencana pemda Kota Ternate untuk mengembangkan riset mengenai rempah sehingga hasil bumi ini turut menguatkan perekonomian masyarakat.
Selama di Ternate, Laskar Rempah melakukan napak tilas kejayaan rempah dengan mengunjungi situs-situs cagar budaya, kedaton Ternate, Perkebunan Cengkeh dan Pala, serta menghadiri jamuan.
Laskar Rempah asal Banten, Muhammad Anas Adela mengaku bangga karena akhirnya ia bisa menginjakkan kaki di salah satu tempat asal rempah-rempah, yang sebelumnya hanya dia baca di buku-buku sejarah saja.
"Akhirnya saya bisa menginjakkan kaki ke Ternate yang pernah menjadi salah satu kesultanan besar di Nusantara, dan pusat perdagangan rempah pada zamannya,” ujar Muhammad Anas.***