Menurut Ridwan Kamil, hal ini sesuai dengan arahan kebijakan dari pertanian Jabar mendatang.
Pertanian Jabar akan didukung dengan teknologi digital untuk kedepannya, seperti yang saat ini sudah berjalan di beberapa daerah.
"Jawa Barat punya program Petani Milenial, yakni mengajak anak-anak muda jangan semua hijrah ke kota tetapi justru kembali ke desa namun rejeki kota," ungkap Gubernur Ridwan Kamil.
Gubernur juga menyebutkan bahwa pengembangan pertanian di Jabar juga mengandalkan kolaborasi dengan para tenaga ahli teknologi pertanian, yang didatangkan dari berbagai perguruan tinggi untuk memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.
"COVID-19 mengajarkan pada saat ekonomi lain turun, pangan dan digital naik. Ini berarti pangan dan digital menjadi kedaulatan masa depan. Yayasan Dewa Dewi bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi seperti ITB, ITS, dan universitas teknologi untuk melahirkan agritech lain," ujarnya.
"Menurut survei dan penelitian di India, Jawa Barat masuk 10 besar tanah tersubur di dunia. Tanahnya bisa menanam apa saja," tegas Ridwan Kamil.
Namun aancaman dalam pengembangan pertanian digital ini, Gubernur menyebutkan salah satunya yaitu tata guna lahan yang terhitung belum baik.
Baca Juga: Dinan Fajrina Disebut Gugat Cerai Affiliator Binary Option Doni Salmanan, Malah Ngasih Tanggapan Ini
Di mana banyak tanah menganggur tapi dikuasai oleh pihak lain, dan Pemda Prov Jabar relatif kesulitan menjadikan tanah-tanah idle tersebut menjadi produktif seperti sebelumnya.