JURNAL SOREANG - Direktur Lokataru, Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti secara resmi menyerahkan bukti baru dan daftar saksi ahli ke penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Keduanya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka menyatakan, bukti baru itu berupa dokumen resmi yang dijadikan sebagai sumber diskusi dalam konten YouTube.
Dalam dokumen yang diserahkan, diketahui konten tersebut tentang bisnis tambang di Papua yang menyeret Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kami bawa bukti yang bukan hanya soal riset 9 organisasi, tapi bahan yang ditulis, misalnya anggaran dasar perusahaan, pernyataan perusahaan di Australia yang menyatakan berbagai saham perusahaan, dan ada nama Luhut di sana," kata Haris dalam keterangannya, dikutip dari PMJ News, Rabu 23 Maret 2022.
Haris mengklaim, bukti baru tersebut merupakan dokumen perusahaan yang legal dan bisa dipertanggungjawabkan isinya.
"Sekali lagi, dokumen ini bukan produksi kita. Dokumen ini adalah dokumen yang diambil dari sumber resmi," tegasnya.
Dilanjutkan Haris, terkait resmi tidaknya dokumen tersebut dapat dilihat dari catatan kaki dan bukti otentik dokumen perusahaan yang sah legal valid.
Sementara itu, kuasa hukum Haris Azhar, Nurkholis berharap penyidik bisa kembali membuka kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi ahli melalui daftar saksi yang diberikan kliennya.