Mengenal Lebih Jauh Kain Sasirangan, Produk Adat Suku Banjar yang Begitu Sakral. Simak Sejarahnya

- 26 Desember 2021, 21:02 WIB
Kain sasirangan adalah kain khas suku banjar Kalimantan Selatan/instagram @asya_lianda
Kain sasirangan adalah kain khas suku banjar Kalimantan Selatan/instagram @asya_lianda /

Pembuatan kain ini pun tak boleh sembarangan, harus melewati persyaratan khusus berupa upacara selamatan.

Di awal-awal kemunculannya, kain sasirangan mempunyai bentuk dan fungsi yang cukup sederhana, seperti ikat kepala, sabuk dan tapih bumin (kain sarung) untuk lelaki. Serts selendang, kerudung, kemben, dan kerudung untuk perempuan.

Baca Juga: Horor! 5 Kota Hantu yang Ditinggalkan Penduduknya dan Terbengkalai

Seturut perkembangannya, kain ini juga digunakan sebagai pakaian adat yang dipakai oleh kalangan rakyat biasa ataupun keturunan bangsawan saat mengikuti upacara-upacara adat.

Kain sasirangan merupakan salah satu bentuk perwujudan dan produk budaya dari pengetahuan lokal masyarakat Kalimantan Selatan.

Dengan mengenal sejarah kain sasirangan, kita bisa mengetahui beraneka macam nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat setempat. Seperti nilai keyakinan dan budaya.

Baca Juga: Dorong Penanganan Stunting di Kabupaten Bandung, Universitas Telkom Implementasikan Aplikasi ACS

Namun perkembangan zaman juga yang mengubah fungsi kain sasirangan dalam masyarakat Kalimantan Selatan.

Nilai-nilai sakral yang terkandung di dalamnya seolah-olah ikut memudar seirinh arus globalisasi mode yang tak hanya mengalami proses desakralisasi sehingga berubah menjadi pakaian sehari-hari, tetapi juga  semakin dilupakan. Sayang sekali.

Meski begitu, Kain sasirangan masih banyak tersedia di berbagai toko oleh-oleh yang ada di Kalimantan Selatan.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Indonesia Kaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah