Mengenal Lebih Jauh Kain Sasirangan, Produk Adat Suku Banjar yang Begitu Sakral. Simak Sejarahnya

- 26 Desember 2021, 21:02 WIB
Kain sasirangan adalah kain khas suku banjar Kalimantan Selatan/instagram @asya_lianda
Kain sasirangan adalah kain khas suku banjar Kalimantan Selatan/instagram @asya_lianda /

JURNAL SOREANG - Kain Sasirangan adalah kain adat Suku Banjar di Kalimantan Selatan yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak abad ke 7 sejak Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa.

Menurut kisahnya, Patih Lambung Mangkurat dari Kerajaan Dipa bertapa untuk mencari seorang ratu selama 40 hari 40 malam di atas rakit mengikuti arus sungai.

Tiba di daerah Rantau kota Bagantung, dia mendengar suara perempuan yang keluar dari segumpal buih air sungai, ia adalah Putri Junjung Buih.

Baca Juga: Inilah Sosok Orang-Orang Yang Paling Dicintai dan Disayangi dalam Keluarga Nabi

Konon, sang putri hanya akan menampakkan wujud jika permintaannya dipenuhi, yang salah satunya adalah selembar kain panjang yang harus dibuat oleh 40 gadis.

Kain Sasirangan tersebut akhirnya berhasil dibuat dan dipersembahkan kepada sang putri yang kemudian menjadi ratu Kerajaan Dipa.

Sejak itu, kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bermanfaat untuk pengobatan, khususnya untuk mengusir roh-roh jahat dan melindungi diri dari gangguan makhluk halus.

Baca Juga: Aniaya Perempuan Sopir Taksi Online Ditetapkan Sebagai Tersangka, Polisi: Pelaku Ditangkap di Slipi Jakbar

Atas hal itulah awalnya kain sasirangan biasanya dibuat berdasarkan pesanan atau permintaan orang tertentu.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Indonesia Kaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x