Ketika kitab sudah berada di tangan, Empu Baradah pergi ke Girah untuk menantang Calon Arang beradu kekuatan.
Jika ia menang maka Calon Arang harus menghentikan teluh yang selama ini menghantui warga kerajaan Kahuripan.
Calon Arang setuju dengan pertarungan yang amat sengit tersebut ia bersemedi, mempersembahkan sesaji pada Dewi Durga dan meminta agar diberikan kemenangan.
Calon Arang meniup api besar yang menyembur dari mulutnya dan menggulung Empu Baradah.
Namun dengan kesaktian sang Empu tidak termakan api dan tetap berdiri tegak di tempat.
Setelah begitu lama peperangan pun dimenangkan oleh Empu Baradah.
Sang pendeta menolong orang-orang yang telah meninggal dengan memercikkan air di atas mayat. Kemudian mayat tersebut hidup Kembali.
Dengan demikian berkhirlah pendemi yang menyerang kerajaan Kahuripan. Rakyat Kahuripan hidup tenang dalam pemerintahan Raja Airlangga.