JURNAL SOREANG - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani yang meminta tunarungu berbicara dalam acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional pada Kamis, 2 Desember 2021.
Risma mengajak seorang tunarungu bernama Aldi untuk naik ke panggung. Lalu ia meminta Aldi untuk berbicara padanya.
"Bisa, kamu bisa bicara. Aldi kamu bicara," ucap Risma sambil menyodorkan mikrofon pada Aldi dalam potongan video yang diunggah @Ndrews110611.
Aldi kemudian berbicara terbata-bata. "Lho, bisa lho, Aldi," tutur Risma.
Baca Juga: Mengejutkan! Mensos Risma Ungkap Alasan Paksa Disabilitas Tunarungu Berbicara: Kalau Tidak Merespon, Merugikan
Kemudian, seorang perwakilan dari Gerakan untuk Kesejahteraan tunarungu Indonesia (Gerkatin), Stefanus, naik ke panggung. Saya mau bicara dengan ibu sebelumnya," ucap dia.
"Ibu saya harap sudah mengetahui soal CRBD, bahwasanya anak tuli itu memang menggunakan alat bantu dengar tapi tidak untuk kemudian dipaksa bicara. Tadi saya sangat kaget ketika ibu memberikan pernyataan," bebernya.
Di sisi lain, telinga merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat penting dalam kemampuan berkomunikasi.
Setiap suara yang ditangkap oleh penerima suara telinga akan membuat lebih mudah saat belajar tentang hal-hal yang ada di sekitarnya.
Kehilangan pendengaran tentu akan mengganggu kemampuan dalam berbicara. Lantas, apakah anak yang tuli pasti juga bisu?
Tunarungu atau tuli adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran secara permanen.
Biasanya, kita menemukan orang dengan gangguan pendengaran sering dikaitkan dengan bagaimana mereka berbicara.
Terlebih yang telah dialami sejak kecil, mengalami keterlambatan hingga kesulitan untuk berbicara.