Network
JURNAL SOREANG - Sejumlah saksi dilakukan pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), terkait dugaan Garong Uang Rakyat (korupsi) Pengelolaan Keuangan PT Askrindo Mitra Utama (PT AMU) tahun anggaran 2016-2020.
Dalam kasus dugaan Garong Uang Rakyat (korupsi) yang didalami Kejagung ini, sebanyak lima orang saksi dilakukan pemerintah, pada Selasa 30 November 2021 kemarin.
Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menjelaskan saksi yang diperiksa antara lain, berinisial DSA selaku Sekretaris Perusahaan PT. Askrindo.
Baca Juga: Berikut 10 Politisi Terkaya di Dunia, Ternyata Ada Sultan Hassanal Bolkiah, Berikut Daftarnya
Berikutnya kata Leonard, berinisial IGPW selaku Mantan Pemimpin Wilayah Denpasar PT Askrindo.
Selanjutnya sambung Leonard, berinsial EJ yang merupakan Kepala Divisi Akuntansi PT. Askrindo. Kemudian, DH selaku Mantan Direktur PT. Askrindo Mitra Utama. Terakhir, FCVT selaku Mantan Direktur PT. Askrindo Mitra Utama.
"Semuanya diperiksa sebagai saksi atas nama tersangka WW, tersangka FB, dan tersangka AFS," ungkap Leonard, dalam keterangannya, dikutip dari PMJ News, Rabu 1 November 2021.
Menurutnya, pemeriksaan saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri guna menemukan fakta hukum tentang tindak pidana garong uang rakyat (korupsi) yang terjadi pada PT Askrindo Mitra Utama (PT. AMU).
Baca Juga: Hari AIDS Se Dunia 2021 1 Desember: Fakta Tentang HIV, Penularan dan Risikonya
"Pemeriksaan saksi dilaksanakan dengan mengikuti secara ketat protokol kesehatan. Yaitu, dengan menerapkan 3M," imbuh Leonard Eben Ezer Simanjuntak.***
