Network
JURNAL SOREANG - Guna melemahkan pergerakan aksi teror, otak dari kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), terus diburu Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Pemburuan difokuskan terhadap otak kelompok tersebut, dikarenakan aksi otak pelaku pengeboman kerap melakukan aksi atas perintah dari otak kelompok JI tersebut.
"Kami sudah makin naik ke atas, sudah jauh dari yang kemarin tangannya berlumuran darah, yang bagian meledak atau menyerang. Sekarang kami naik ke bagian atas yakni otaknya, juga untuk mengulik strategi pendanaan dan sebagainya," ungkap Kabagbanops Densus 88 Anti-teror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar dalam keterangannya, dikutip dari PMJ News, Sabtu 27 November 2021.
Baca Juga: Live Streaming Liga 1 PS Barito Putera VS Madura United, Berikut Linknya
Aswin menuturkan, saat ini Densus sedang berupaya mengikis serta melemahkan pergerakan kelompok JI.
Meskipun hal ini kata Aswin, membutuhkan waktu yang sedikit lama, lantaran kelompok JI terus mengembangkan organisasinya.
Selain itu lanjut Aswin, dalam proses pengembangan kelompok, JI juga kerap melakukan kegiatan pendanaan resmi baik di sektor pendidikan hingga bantuan untuk negara Suriah.
"Sehingga tidak kelihatan (untuk pendanaan terorisme), padahal itu merupakan bagian dari strategi mereka untuk meraih simpati masyarakat," paparnya.
Baca Juga: Bodi Mobilnya Ditabrak Hingga Ringsek, Kalina Syok Tapi Memberi Pesan untuk Para Supir
Lebih lanjut, Aswin pun mengungkap rasa prihatinnya atas stigma masyarakat yang menyebut kelompok Densus 88 Anti-teror ini mengkriminalisasi ulama, lantaran beberapa waktu lalu terdapat sejumlah tokoh agama yang ditangkap.
