JURNAL SOREANG – Suku Polahi yang hidup di pedalaman hutan Rimba, membuat hidupnya menjadi nomaden.
Hidup secara berkelompok, hal tersebut yang kemudian melahirkan tradisi pernikahan sedarah.
Sejatinya pernikahan itu salah satu bagian dari kehidupan yang dilalui manusia untuk melanjutkan keturunannya.
Baca Juga: Cara Menyimpan Daging agar Tak Terbuang Sia-sia
Pernikahan biasanya dilakukan oleh dua lawan jenis dari keluarga yang berbeda, namun tidak dengan Suku Polahi ini.
Mereka bisa melakukan pernikahan sedarah. Ayah bisa menikahi anaknya, ibu bisa menikahi anaknya, kakak laki-laki bisa menikahi adik perempuannya.
Pernikahan ini biasa mereka lakukan di mana keluarga bebas menikah dengan sesame anggota keluarga yang memiliki ikatan darah.
Sistem pernikahan sedarah ini sudah berlangsung sejak zaman kolonel Belanda.